Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Komisi IV DPR RI: Sleman Contoh Pertanian Sebagai Leading Sector Perekonomian
Sabtu, 28-11-2020 - 10:27:18 WIB
TERKAIT:
   
 

Situsnews - Sleman

Komisi IV DPR RI bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kunjungan spesifik ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meninjau percontohan Mina Padi di Dusun Samberembe, Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Jumat kemarin (27/11). Hadir Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi IV DPR RI, I Made Urip, Direktur Jenderal Tanaman, Suwandi, Anggota Komisi IV DPR RI, TA Khalid, dan anggota Komisi IV DPR RI lainnya.

Bupati Sleman yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Dwianta Sudibyo menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormat kepada Anggota Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian. Kunjungaan ini menurutnya menunjukkan besarnya perhatian pembangunan pertanian dan perikanan di Kabupaten Sleman.

"Ini menjadi motivasi bagi masyarakat Sleman untuk meningkatkan dan bekerja lebih baik," kata Dwianta.

Selain Mina Padi, Sleman juga sudah dikenal dengan komoditas hortikultura berupa salak pondok yang banyak dikembangkan di kawasan Merapi. Bahkan, kini dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwisata.

Sementara itu, I Made Urip mengatakan kemitraan dan pembinaan yang dilakukan pemerintah daerah kepada petani cukup bagus. Petani Sleman menurutnya cukup terampil dan pemerintah daerah serius menggarap sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

"Pertanian Sleman ini menjadi contoh bagaimana pertanian menjadi leading sector dan memeberikan kontribusi terhadap perekonomian. Mudah-mudahan selama covid 19, Sleman tetap menjaga kedaulatan pangan kita," ujarnya.

Anggota Komisi IV DPR RI, TA Khalid mengatakan baru pertama kali melihat Mina Padi. Pengembangan inovasi pertanian ini harus dikembangkan di daerah lainnya untuk meningkatkan perekonomian.

"Ini sangat luar biasa. Bagaimana dalam sepetak sawah, bisa menanam padi dan juga memelihara ikan. Ini perlu dikembangkan di beberapa titik, kita bisa meningkatkan produksi dan bisa dijadikan wisata," ungkap Khalid.

Sementra itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang turut hadir mengatakan bahwa sistem budidaya mina padi merupakan implementasi pola integrated farming atau pengelolaan pertanian terpadu. Disini dikenal mina padi. Bahkan satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas yakni padi, sayur, ikan dan komoditas pangan lainnya.

"Ini merupakan salah satu langkah nyata Kementan menyiapkan dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era pandemi covid 19 dan ketersediaan pangan ke depannya," ujarnya.

Menurut Suwandi, integrated farming adalah upaya mewujudkan kemandirian pangan, sehingga Kementan mendukung petani dalam melakukan metode pertanian integrated farming dengan zero waste yang artinya penggunaan eksternal input diminimalisir dan apa yang ada di dalam di institusinya diputar agar efisien di sisi.

"Kementan sangat serius mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bantuan bibit dan sarana produksinya lainya. Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional," terangnya.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sektor pertanian Indonesia harus tangguh sehingga dalam menghadapi berbagai macam goncangan, tetap eksis menyediakan makan rakyat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara mikro dan makro. Pola integrated farming salah jawaban dari hal ini," tandas Suwandi.

(Deptan/As)




 
Berita Lainnya :
  • BMKG Catat 605 Titik Panas di Sumatera, Riau Terpantau 8 Hotspot
  • Harga Emas di Pegadaian Pekanbaru Turun Tipis, 1 Gram Rp 2,161 Juta
  • BPBD Petakan Wilayah Rawan Banjir di Pekanbaru, Rumbai Jadi Prioritas Utama
  • Aset Belum Dikembalikan, Muflihun Resmi Somasi Polda Riau
  • Disbun Riau Tetapkan Harga TBS Sawit Plasma Rp3.679,69/Kg, Turun 0,05 Persen
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 BMKG Catat 605 Titik Panas di Sumatera, Riau Terpantau 8 Hotspot
    02 Harga Emas di Pegadaian Pekanbaru Turun Tipis, 1 Gram Rp 2,161 Juta
    03 BPBD Petakan Wilayah Rawan Banjir di Pekanbaru, Rumbai Jadi Prioritas Utama
    04 Aset Belum Dikembalikan, Muflihun Resmi Somasi Polda Riau
    05 Disbun Riau Tetapkan Harga TBS Sawit Plasma Rp3.679,69/Kg, Turun 0,05 Persen
    06 20 Jabatan Eselon II Kosong, Pemprov Riau Buka Seleksi Terbuka Pekan Depan
    07 Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Ikuti Jejak Inggris, Australia, dan Kanada
    08 Rahasia Waktu Mustajab: Doa Saat Sujud yang Dianjurkan Rasulullah SAW
    09 September Penuh Bansos, Benarkah BSU Kemnaker Tidak Cair Bulan Ini?
    10 Jalur Sumbar–Riau di Kelok Sembilan Kembali Dibuka Usai Longsor, Lalu Lintas Lancar Dua Arah
    11 APBD-P Pekanbaru Terancam Molor, Wali Kota Akui Terhimpit Utang Rp500 Miliar
    12 Ketum PWI: HPN 2026 di Banten Jadi Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan
    13 Harga Emas di Galeri 24 Pegadaian Pekanbaru Tembus Rp2,1 Juta per Gram
    14 Bunda PAUD Riau Henny Sasmita Tegas Tolak Kekerasan Anak: Edukasi Sejak Dini Jadi Kunci Pencegahan
    15 Dua Kepala Dinas Bangga Program Literasi yang Ditaja SPS Riau
    16 Poltekkes Kemenkes Padang Lakukan Kegiatan Pengabdian ke Masyarakat di Tanah Datar
    17 Riau Difabel Fair 2025 Hadirkan Semangat Inklusif dan Kreativitas Tanpa Batas
    18 Waspada! Olahraga Saat Kurang Tidur Bisa Sebabkan Dampak Serius pada Kesehatan
    19 Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi "8+4" hingga Akhir 2025, Fokus pada Generasi Muda dan Sektor Horeka
    20 BMKG: Riau Diprediksi Diguyur Hujan Seharian, Waspadai Cuaca Ekstrem
    21 Gubernur Riau Tegaskan Posisi Strategis Riau dalam Pertahanan Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan
    22 BAZNAS Tanah Datar Salurkan Bantuan Tunai Untuk Korban Kebakaran
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat