Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Kawasan Food Estate Sumba Tengah Capai 10.000 Ha
Selasa, 23-02-2021 - 19:36:26 WIB
TERKAIT:
   
 

Situsnews - Sumba Tengah

Presiden Jokowi mengunjungi kawasan food estate atau lumbung pangan yang berada di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (23/2/2021). Presiden Jokowi mendorong pengembangan kawasan food estate seluas 5.000 hektar (ha) tahun 2020 dan ditingkatkan 10.000 ha tahun 2001 dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Food estate di Sumba Tengah baru kita siapkan memang baru 5.000 hektar, dimana 3.000 hektarnya ditanami padi dan 2.000 hektranya jagung. Tapi tahun ini kita perluas lagi menjadi 10.000 hektar, nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar ditanami jagung," demikian dikatakan Jokowi dalam kunjungan tersebut.

Jokowi menegaskan pengembangan kawasan food estate di Sumba Tengah sangat penting. Kehadiranya tidak hanya menyediakan pangan, namun juga untuk menekan angka kemiskinan yang hingga saat ini masih tinggi.

"Data yang saya pegang, kemiskinan di Sumba Tengah ini mencapai 34 persen dan panen padi yang di Sumba Tengah ini masih setahun sekali. Kita ingin, panen padi bisa 2 kali setahun dan jagung atau kedelai 1 kali setahun," ujarnya.

Lebih lanjut Jokowi mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun food estate. Permasalahan utama dalam sektor pertanian yakni ketersediaan air, sudah diantisipasi dengan membangun sumur bor.

"Tadi kita sudah lihat di kawasan food estate ini sudah dibangun sumur bor juga beberapa embung. Tapi ini masih kurang, karena Pak Bupati minta dibangunkan bendungan. Tadi saya sudah perintahkan Menteri PUPR untuk mengeceknya diikuti nantinya dari Kementerian Pertanian untuk menambah bantuan alsintan terutama traktor," tegasnya.

"Saya yakin, food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT ini kita bisa ketahanan pangan negara kita yang lebih baik dan nanti kita foto copy untuk dibangun di provinsi lain yang memiliki kesiapan," pinta Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menuturkan perkembangan food estate Sumba Tengah berjalan normal. Kehadiran food estate merupakan bagian dari mengimplementasikan perintah Presiden Jokowi untuk memperkuat ketahanan pangan secara masif, sebab diperlukan adanya konsentrasi-konsentrasi tambahan untuk menghadapi tantangan misalnya Covid 19 dan perubahan iklim ekstrim guna menyediakan pangan rakyat Indonesia 267 juta jiwa.

"Hadirnya food estate itu adalah model yang menjadi sebuah masa depan pertanian, merubah peradaban dan budaya pertanian dari petaninya sendiri-sendiri menjadi dikelompokan bahkan diklaster dalam jumlah yang besar. Sekarang ini memasukin 2021 kita bangun percontohan utama dengan food eatate, sebuah hamparan datar yang petani dikelompokan secara klaster sistem korporasi," katanya.

Untuk itu, SYL menegaskan dalam pembangunan kawasan food estate itu tidak hanya membudidayakan padi dan jagung, tapi juga ada tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan dan diujungnya harus ada industrialisasi dalam skala tertentu. Ia mengakui dalam pengembangan food estate dihadapkan masalah, yaitu cuaca, hama dan bencana alam dan juga tantangan yang utama adalah budaya bertani dan keterampilan dimiliki petani sehingga perlu menghadirkan mekanisasi pertanian yang modern.

"Tapi ini semua harus kita lakukan prediksi dengan menggunakan teknologi salah satunya artificial intelligence sehingga dapat memperkirakan agroklimat dan segala permasalahan yang muncul," sebutnya.

"Dan dengan mekanisasi dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan usaha pertanian. Mekanisasi dapat mengurangi losses, dari 13 persen menjadi 3 sampai 5 persen. Jadi dengan pertanian yang menggunakan teknologi dapat meningkatkan produktivitas yang tinggi. Jika kemarin produktivitas tidak sampai 3 ton perhektar, kita tingkatkan hingga 5 ton perhektar," sambung SYL.

Menurutnya, yang paling dalam food estate ini adalah tidak sampai pada upaya on farm. Sebab jika masuk masa panen mau digiling kemana, sehingga timbul masalah lagi. Oleh karena itu, pemerintah membangun juga penggilingan di lokasi food estate.

"Penggilinganya pun bukan yang biasa tapi yang menghasil beras hingga kelas premium dan yang dilengkapi fasilitas mesin pengemasan dan harus jelas kemana dipasarkan," tandas SYL.

Perlu diketahui, pengembangan food estate di Sumba Tengah terbagi menjadi 5 zona. Zona 1 ada di Kecamatan Katikuna dengan luas padi 1.125 ha dan jagung 525 ha, Kecamatan Katikuna Selatan luas padi 2.015 ha dan jagung 1.710 ha. Kemudian di Kecamatan Umbu Ratu Nggay luas padi 564 ha dan jagung 461 ha, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat padi 1.466 ha dan jagung 784 ha dan Kecamatan Mamboro dengan luas padi 450 dan jagung 900 ha.

Dalam mendorong percepatan implementasi food estate, SYL menegaskan pemerintah tentunya membangun lebih banyak sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan para petani. Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah membangun tata air melalui sumur bor/jaringan irigasi/pompa, mekanisasi, budidaya hemat air, memperbaiki pola tanam, membangun hilirisasi, pasar, kelembangaan korporasi dan pelaksanaan program padat karya.

"Untuk itu, hasil yang diharapkan dari keberadaan kawasan food estate ini adalah peningkatan indeks pertanaman, produktivitas padi 5 ton perhektar, produktivitas jagung 6 ton perhektar, adanya produk olahan, peningkatan daya beli dan pendapatan petani," ucapnya.

Lebih lanjut SYL menyebutkan pengembangan kawasan food estate ini melibatkan beberapa kementerian diantaranya Kementerian Pertanian, Kemen PUPR, dan Kemen BUMN. Selain pola integrated farming beberapa sektor, diharapkan dalam food estate akan diperoleh produksi pangan dalam skala ekonomi yang besar (economic of scale), dan digarap sejak hulu (produksi) hingga hilir (pasca panen).

"Karena itu, para petani dan kelompok taninya harus sama-sama bekerja dan mengelolanya secara baik dan benar. Jadi diharapkan nanti hasilnya juga harus maksimal. Paling tidak produktivitas naik 2 sampai 3 kali lipat lah," pintanya.

(Kementan/As)




 
Berita Lainnya :
  • Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan
  • Ayo...!!! Belajar Bahasa Inggris dengan Pak Bhabin
  • Rektor UIR Lantik Pejabat Struktural Periode 2025-2029, Tekankan Visi Universitas Berkelas Dunia
  • Mengenal Filosofi Makan 'Hara Hachi Bu' Jepang: Makan Berhenti Sebelum Kenyang Total
  • Wabup Jhoni Charles Hadiri HUT ke-14 NasDem Rohil, Apresiasi Kontribusi dan Gelar Donor Darah
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan
    02 Ayo...!!! Belajar Bahasa Inggris dengan Pak Bhabin
    03 Rektor UIR Lantik Pejabat Struktural Periode 2025-2029, Tekankan Visi Universitas Berkelas Dunia
    04 Mengenal Filosofi Makan 'Hara Hachi Bu' Jepang: Makan Berhenti Sebelum Kenyang Total
    05 Wabup Jhoni Charles Hadiri HUT ke-14 NasDem Rohil, Apresiasi Kontribusi dan Gelar Donor Darah
    06 Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun
    07 Semarak Hari Pahlawan, PWI Riau Gelar Lomba Tenis Meja dan Domino
    08 Rutin Sedekah Subuh 40 Hari, Ini Keajaiban yang Bisa Dirasakan
    09 IHSG Cetak Rekor, SBN Turun, Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
    10 Inter Jaga Rekor Tak Terkalahkan, City Tempel Ketat Bayern dan Arsenal
    11 KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar
    12 Doli: Musda Golkar Riau Harus Jadi Awal Kebangkitan Menuju 2029
    13 Pajero Reborn 2026: SUV Tangguh dengan Desain Modern dan Teknologi PHEV
    14 Bukan Sekadar Nabung, Ini 5 Investasi Pengubah Nasib Finansial
    15 Tips Aman Touring dari Capella Honda Riau: Disiplin, Kompak dan Hormati Pengguna Jalan
    16 Sidak RSUD Selasih Pelalawan, Wabup Husni: Tenaga Medis Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
    17 KI Riau Tantang Pemda Buka Seluruh Anggaran, Penghapusan Kerja Sama Publikasi Dinilai Sesat
    18 Cak Imin Singgung Ritel Raksasa Pembunuh UMKM: Namanya Indomaret-Alfamart
    19 Gencarkan Razia, Satpol PP Riau Tindak ASN Indisipliner
    20 PDIP: Jangan Buru-buru Suntik Modal Rp10 Miliar untuk BPR Pekanbaru Madani
    21 Cooking dan Baking Demo Bersama Chef Pujo Sakti, DCC dan Delisari Edukasi Bundo KKSB dengan Produk Berkualitas
    22 Pemprov Sumbar Sepakati Dua Solusi Atasi Kemacetan Padang Lua, Flyover dan Underpass Dibatalkan
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat