Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Jokowi-PM Malaysia Bahas Perlindungan Pekerja Migran hingga Masalah Myanmar
Jumat, 05-02-2021 - 17:59:03 WIB
TERKAIT:
   
 

Situsnews - Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan itu membahas perlindungan WNI, pekerja migran, hingga isu kudeta militer di Myanmar.

"Tadi saya sudah juga menyampaikan beberapa kepada Perdana Menteri Muhyiddin bahwa setiap saat ada masa-masa kecil atau masa-masa sedang kita bisa langsung telepon jam berapa pun. Jadi saya kira ini hubungan yang sangat baik dan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Muhyiddin berjalan dengan baik, terbuka, dan komprehensif," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama Muhyiddin yang disiarkan kanal YouTube Setpres, Jumat (5/2/2021).

Jokowi mengapresiasi kerja sama pemerintah Malaysia dalam perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia, terutama semasa pandemi COVID-19. Jokowi mengatakan, dalam pertemuan itu, dia juga menekankan pentingnya pembuatan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) baru terkait perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).

"Saya menyampaikan apresiasi-penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama selama pandemi, dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia kepada pemerintah Malaysia. Dan terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya penyelesaian pembuatan MoU-MoU baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia. Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia," papar Jokowi.

Isu berikutnya yang dibahas adalah soal sawit. Jokowi mengharapkan komitmen Malaysia untuk ikut melawan diskriminasi terhadap sawit secara bersama-sama. Berikutnya, Jokowi juga menyambut baik travel corridor arrangement antara Indonesia dan Malaysia.

"Mengenai waktu pemberlakuan TCA akan dikomunikasikan kemudian. Saya juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Corridor Framework dan di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas," tuturnya.

Selanjutnya, Jokowi dan Muhyiddin juga membahas isu kawasan ASEAN, terutama perkembangan di Myanmar. Jokowi mengaku prihatin terhadap kondisi politik di Myanmar.

"Kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN penting bagi kita semua untuk terus menghormati prinsip-prinsip Piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi hak asasi manusia, dan pemerintahan yang konstitusional," ungkap Jokowi.

"Sebagai satu keluarga, kita minta dua menteri luar negeri berbicara dengan chair ASEAN guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar. Tadi secara detil juga kami sudah berbicara dengan Bapak Perdana Menteri mengenai ini dan dalam pertemuan tadi juga kita membahas mengenai isu Rohingya dan berharap isu tersebut tetap menjadi perhatian kita," sambung dia.

Terakhir, Jokowi dan Muhyiddin juga bertukar pikiran mengenai stabilitas keamanan kawasan. Jokowi mengaku menekankan bahwa stabilitas akan tercipta termasuk di Laut China Selatan jika semua negara menghormati hukum internasional.

"Saya menekankan bahwa stabilitas akan tercipta termasuk di Laut China Selatan jika semua negara menghormati hukum internasional, terutama UNCLOS 1982," kata Jokowi.

(Detiknews/As)




 
Berita Lainnya :
  • Kenapa Jumlah Teman Makin Berkurang saat Dewasa? Ini Alasan Ilmiahnya
  • Mahyeldi Dorong Penguatan BUMDesma Jadi Penggerak Ekonomi Nagari di Sumbar
  • BNN Sumbar Apresiasi Pemko Payakumbuh dalam Perangi Narkoba
  • Genjot Ekonomi Masyarakat, BRI Dukung Akad Massal KUR 800 Ribu Debitur
  • BGTC 2025 Hadir di Politeknik Caltex Riau, Gen Z Belajar Cerdas Kelola Uang dan Karier Digital
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Kenapa Jumlah Teman Makin Berkurang saat Dewasa? Ini Alasan Ilmiahnya
    02 Mahyeldi Dorong Penguatan BUMDesma Jadi Penggerak Ekonomi Nagari di Sumbar
    03 BNN Sumbar Apresiasi Pemko Payakumbuh dalam Perangi Narkoba
    04 Genjot Ekonomi Masyarakat, BRI Dukung Akad Massal KUR 800 Ribu Debitur
    05 BGTC 2025 Hadir di Politeknik Caltex Riau, Gen Z Belajar Cerdas Kelola Uang dan Karier Digital
    06 Gubernur Riau Luncurkan Mobil Topling, Inovasi Distribusi Pangan Murah ke Pelosok Desa
    07 Agung Nugroho: Pelebaran HR Soebrantas dan Pembukaan Simpang MTQ Kurangi Kemacetan Kota
    08 Prabowo Targetkan Program Magang Bergaji UMP Tembus 100 Ribu Peserta
    09 Pemprov Sumbar Anggarkan Rp4,7 Miliar untuk Pemeliharaan Masjid Raya Khatib Alminangkabawi
    10 Gencatan Senjata Gaza: Penemuan 55 Jenazah dari Reruntuhan
    11 Modus Video Call Sex, Pasangan Kekasih Raup Rp1,6 Miliar dari Korban
    12 Japanese Walking, Rahasia Orang Jepang Bakar Lemak Lebih Cepat dari Jogging!
    13 Wastra Riau Bangkit: Dari Tradisi Melayu ke Panggung Fashion Modern
    14 Pemangkasan TKD, Pelanggaran Terselubung terhadap UUD 1945
    15 Taufik Ikram Jamil: Daerah Istimewa Riau Adalah Hak dan Marwah Melayu
    16 Kumpulan Doa Mustajab Agar Urusan Lancar dan Rezeki Mengalir Deras
    17 Tak Perlu ke Kantor Imigrasi, Jemaah Umrah dan Haji Bisa Urus Paspor Secara Kolektif
    18 Gaji Tak Naik, Cicilan Membengkak: Nasib Kelas Menengah Kian Terhimpit
    19 Suzuki XBee 2025 Resmi Meluncur di Jepang: Tampilan Lebih Tajam, Mesin Baru Mild Hybrid
    20 BMKG Pekanbaru: Riau Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Cuaca Ekstrem Hari Ini
    21 Pemko Pekanbaru Sisa Utang Rp100 Miliar, Agung Prioritaskan Pelunasan
    22 BRK Syariah Tingkatkan Layanan Premium Lewat Kemitraan dengan Platinum Lounge Bandara Pekanbaru
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat