Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Kementan Pacu Pengelolaan Sumber Daya Pangan Lokal Sebagai Pangan Alternatif
Rabu, 11-11-2020 - 18:46:55 WIB
TERKAIT:
   
 

Situsnews - Jakarta


Sumber daya pangan lokal menjadi pangan alternatif saat ini sedang gencar digalakkan pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan 6 produk pangan yang bisa menjadi pengganti nasi yaitu jagung, ubikayu, talas, pisang, sagu dan kentang. Pada acara webinar dengan Lemhanas hari Rabu (11/11), Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebut Indonesia memiliki potensi bahan pangan lokal sangat besar yang bisa diolah untuk memenuhi kecukupan gizi.


Suwandi mengatakan Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 110 jenis rempah dan bumbu, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, dan 40 jenis bahan minuman.


Dengan potensi bahan pangan yang sangat besar tersebut, masyarakat Indonesia seharusnya sangat mampu untuk melakukan diversifikasi pangan, yaitu tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja.


Upaya membangkitkan pangan lokal dapat dilakukan dengan pendekatan demand side. “Kita mulai gaungkan trend baru konsumsi pangan lokal sebagai lifestyle, dorong regulasi konsumsi pangan lokal dan operasionalnya melalui kampanye cintai produk dalam negeri atau pangan lokal,”ujar Suwandi.


Ia berharap mulai adanya branding bahwa pangan lokal bukan barang inferior. Secara luas bisa dengan peran serta pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyajikan konsumsi pangan lokal dalam berbagai acara.


Tidak hanya sampai di sana, kini dalam mendukung upaya lumbung pangan Kementan juga mulai menggarap metode pertanian pola integrated farming dengan menerapkan zero waste yang belakangan ini banyak ditekuni petani untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan secara holistik dalam satu lahan. Pola integrated farming ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, dimana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas yakni padi, sayur, ayam, lele, sapi dan komoditas pangan lainnya.


“Dalam mewujudkan kemandirian pangan Kementan juga sangat mendukung petani dalam melakukan metode pertanian integrated farming dengan zero waste yang artinya penggunaan eksternal input diminimalisir, apa yang ada di dalam diputar agar efisien di sisi input. Bahkan bisa sampai 4 kali tanam selama setahun,” ungkap Suwandi.
Ia menambahkan Kementan di bawah komando Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat serius mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bantuan bibit dan sarana produksi lainnya. Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia.


Akhmad Fauzi dari FEMA IPB menambahkan bahwa kekuatan pasar akan terdorong dari ucapan seorang tokoh atau aktor utama. Contohnya pada ucapan seorang Perdana Menteri Pakistan untuk mendorong konsumsi telur dalam negeri, pasar pun akan respon dengan baik dan meningkat. Ia mengatakan bahwa peran pempim ini yang sangat besar untuk merubah pola hidup masyarakatnya. Ketika pemimpin yang berbicara maka dampaknya akan luar biasa. karena peran dari seseorang yang menjadi panutan itu akan berdampak luar biasa.


Di dalam kandungan pangan lokal yang menjadi kearifan lokal atau budaya masyarakat setempat terkandung nilai gizi yang luar biasa. Contohnya seperti budaya masyarakat Jogjakarta untuk memasak lodeh saat bencana. “Di dalam kandungan sayuran tersebut ternyata isinya banyak sekali manfaat gizinya, tukas Akhmad Fauzi.


Senada dengan hal tersebut, Afrizal Gindow dari PT East West Seed Indonesia mengaku pihaknya turut andil mengembangkan produksi pangan di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah produk hortikultura. “Tanaman hortikultura ini umurnya pendek yang dijadikan sebagai alternatif pangan, kita harus cari alternatifnya tidak hanya kepada pangan padi jagung dan kedelai saja tapi ada alternatif lainnya,” ujarnya.


Beberapa produk alternatif pangan sudah mereka keluarkan seperti bawang merah, semangka, jagung manis, jagung ungu, ketan, serta labu. Afrizal mengatakan permintaan benih hampir lima kali lipat meningkat dan datangnya kebanyakan dari masyarakat perkotaan, terutama kaum ibu-ibu milenial.


“Mumpung meningkat minatnya, jangan sampai nanti kendor. Makanya kami sedang berpacu untuk meningkatkan partisipasi anak muda,” ujarnya. Dengan mengenalkan hidroponik sayuran, Afrizal ingin masyarakat bisa memanfaatkan lahan sempit dan meningkatkan pendapatan masyarakat.


“Saya senang kaum milenial tidak lagi mengatakan pertanian adalah kaum terbelakang. Dan saat ini kami juga sedang membina juga olahan pangan, mengenalkan untuk pelatihan ke pelajar SMK. Untuk itu perlu dukungan penuh seperti dari walikota dan Bupati untuk adakan pelatihan,” sebutnya.


(Deptan/AS)




 
Berita Lainnya :
  • Dukung Abdul Wahid-SF Haryanto, DPP Pemuda Sriwijaya RoadShow ke Seluruh Riau
  • Silahturahmi dengan Bakesbangpol Kabupaten Kerinci, FPK Riau Tekankan Pentingnya Rawat Pembauran Kebangsaan
  • Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau Gencarkan Deteksi dan Cooling System untuk Pilkada Aman di Desa Batu Ampar Kemuning Inhil
  • Sambangi Tokoh Pemuda Desa Batu Ampar,Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau Berharap Pilkada Lancar Aman dan Sejuk
  • Sinergitas IKM-Malalak dengan Dir Intelkam Polda Riau untuk Pilkada Damai dan Kondusif
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dukung Abdul Wahid-SF Haryanto, DPP Pemuda Sriwijaya RoadShow ke Seluruh Riau
    02 Silahturahmi dengan Bakesbangpol Kabupaten Kerinci, FPK Riau Tekankan Pentingnya Rawat Pembauran Kebangsaan
    03 Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau Gencarkan Deteksi dan Cooling System untuk Pilkada Aman di Desa Batu Ampar Kemuning Inhil
    04 Sambangi Tokoh Pemuda Desa Batu Ampar,Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau Berharap Pilkada Lancar Aman dan Sejuk
    05 Sinergitas IKM-Malalak dengan Dir Intelkam Polda Riau untuk Pilkada Damai dan Kondusif
    06 Terus Rawat Pembauran Kebangsaan, FPK Riau Kunjungi Kemendagri, BPIP RI dan FPK Jaksel
    07 PJ Gubri Kukuhkan DPP Permas Lampri 2023-2026
    08 Kemendagri Apresiasi FPK atas Penyelenggaraan Pergelaran Pesona BTI yang Spektakuler
    09 Parade Bhinneka Tunggal Ika FPK Riau Berlangsung Semarak dan Meriah
    10 Mendagri Apresiasi Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih yang Sukses di Berbagai Daerah
    11 Pj Gubri Buka Rakor FPK Riau 2024
    12 Dihadiri Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia, Kemendagri Tunjuk Riau Penyelenggara Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika
    13 Pengurus FPK Riau Terima Kunjungan 23 Orang Pengurus FPK Pekanbaru
    14 Pj Gubri Canangkan Gerakan Nasional 10 Juta Merah Putih di Riau
    15 Sambut HUT Ke-79 RI, Kesbangpol Riau bersama FPK Riau Bagikan Bendera Merah Putih ke Masyarakat
    16 Pj Gubri Dukung Penuh Parade Bhineka Tunggal Ika FPK Riau
    17 FPK Riau Kunker ke Kesbangpol dan FPK-LKMMD Kota Dumai
    18 Kapolda Riau Dukung Penuh Parade dan Pesona BTI 2024
    19 Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI) Kabupaten Solok Sah Terbentuk
    20 "Ndasmu Etik": Retorika Jalur Buntu
    21 Hari Bela Negara ke-75, FPK Riau Bersama PSMTI Gelar Baksos Donor Darah
    22 Hanura Sumbar Desak Gubernur Lantik Komisi Informasi Publik
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat