Situsnews - Jakarta
Partai Masyumi, yang sudah bubar di era Presiden Soekarno, kini dideklarasikan kembali. Deklarasi itu dipimpin oleh tokoh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Ahmad Cholil Ridwan.
Adapun penandatanganan deklarasi Partai Masyumi digelar di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 7 November 2020. Acara ini juga digelar melalui telekonferensi.
“Kami yang bertanda tangan di bawah ini, ketua badan Bapak KH Ahmad Cholil Ridwan,” kata pemandu acara.
Seusai tanda tangan secara simbolis, KH Ahmad Cholil Ridwan memberikan pidato politik dan menyinggung soal kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019. Dirinya juga berbicara mengenai ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
“75 tahun kita merdeka, ada organisasi NU yang anggotanya puluhan juta, ormas Muhammadiyah anggotanya jutaan, sampai-sampai kalau ada apa-apa, yang diundang hanya Muhammadiyah dan NU. Dulu yang diundang juga Dewan Dakwah. Ketahuan Dewan Dakwah bukan ormas. Tapi apa makna dua ormas besar ini, bila sedang berhadapan dengan masalah, Pak Ma’ruf Amin memberikan jasa yang sangat besar pada kemenangan Jokowi. Atas nama ormas NU, jika massa puluhan juta ormas NU mendukung Jokowi menjadikan Jokowi menang mengalahkan Prabowo, capres dari ulama dan umat Islam,” ujar KH Ahmad Cholil Ridwan.
Kemudian, KH Ahmad Cholil Ridwan menyinggung posisi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, Menag biasanya selalu diberikan kepada perwakilan NU dan Mendikbud kepada perwakilan Muhammadiyah. Namun, kali ini berbeda di era Jokowi.
“Tapi, setelah Jokowi jadi presiden, Menag, yang biasanya NU, Menteri Pendidikan yang biasanya jatah Muhammadiyah, tidak diberikan. Diberikanlah kepada Bapak mantan Jenderal Fachrul Razi dan Menteri Pendidikan yang memiliki perusahaan Gojek. Itulah kemampuan individu. Dalam situasi ini, wajib kita mendirikan partai Islam ideologis kaffah,” tuturnya.
KH Ahmad Cholil Ridwan mengungkapkan, ketika sakit dan dijenguk elite PKS Hidayat Nur Wahid, dirinya meminta PKS menampung massa 212 dan eks Partai Bulan Bintang (PBB). Namun, kata dia, permintaanya itu hingga kini tak ada kabar.
“Insyaallah Masyumi satu-satunya yang menjadi tumpuan kita karena kita pernah berdiskusi dengan Hidayat Nur Wahid ketika saya sakit, ngobrol 2 jam dan saya minta PKS menampung massa 212, massa eks PBB, beliau berpikir lama, akan musyawarah, akhirnya sekarang tidak ada kabar. Maka saya berkesimpulan PKS tidak bersedia menampung massa umat Islam 212 dan mantan aktivis PBB,” kata KH Ahmad Cholil Ridwan.
“Tidak ada jalan lain, kita mendirikan Partai Masyumi yang dulu pernah berjaya,” sambungnya.
Deklarasi Partai Masyumi Reborn digelar bertepatan dengan peringatan milad ke-75 Masyumi. Masyumi Reborn salah satunya dideklarasikan tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Tokoh-tokoh berhimpun menggagas kembali bangkitnya Masyumi. Disebut sebagai Masyumi Reborn atau terlahir kembali,” ujar MS Kaban.
MS Kaban sendiri merupakan mantan Ketua Umum PBB yang belakangan menjadi salah satu dari sederet nama dalam Komite Khusus KAMI. Dari pantauan di lokasi, tampak hadir Amien Rais, Ahmad Yani, hingga Abdullah Hehamahua.
(harianpijar/AS)
Komentar Anda :