Situsnews.com,Rawakalong-Minuman kopi mulai ngetren beberapa tahun belakangan ini. Kopi bukan hanya disukai para orangtua saja, tapi disukai juga kaum milenial. Di wilayah Bukit Dago, Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, ada sebuah cafe yang menyajikan berbagai macam varian kopi dan cemilan panganan.
Kopi Chat di Bukit Dago, didirikan 17 Februari 2020. "Target pasar kami membidik segala usia, dengan berbagai macam variasi kopi," ungkap H. Budi Triyono, selaku owner kopi Chat didampingi istrinya Hj. Nani Mustikasi.
Mereka mulai membuka cafe Chat, sebagai persiapan masa pensiun. "Jadi ketika pensiun tiba, kami tetap bisa berkarya," tutur mereka.
Tampak Luar Cafe Kopi Chat di Malam Hari
Konsep awal dalam membuka usaha ini, mereka pengin menjadikan cafe mereka, sebagai tempat tongkrongan. Sambil ngopi menikmati panganan cemilan.Seperi, chicken katsu bbq, chicken katsu blockpepper,singkong keju, pisang bakar serta roti bakar.
"Saya dan isteri bukan penggemar kopi dan tidak suka nongkrong. Namun, saya pengin punya cafe, dimana seseorang bisa ngopi sambil makan cemilan. Jadilah kami franchise di kopi chat," urai H. Budi Triyono.
Ada pun keputusan franchise, untuk kemudahan usaha kuliner yang akan dijalaninya itu. Kebutuhan mulai dari pengadaan kopi hingga perlengkapan meracik kopi, pelatihan karyawan, dekorasi tempat, hingga cara memasarkan dengan media on line, dibimbing oleh pihak management kopi chat.
"Karyawan kami ada 7 orang, 2 orang barista, 2 orang cooker, 2 orang waitres dan 1 orang administasi, dan semuanya di training di pusat, selama 1 bulan, sebelum bekerja di kopi Chat," ujar Hj. Nani Mustikasari.
Satu bulan mulai membuka usahanya itu, mereka dihadapkan dengan pandemi covid-19.
Konsep kopi Chat yang awalnya sebagi tempat nongkrong, dengan mengedepankan suasana nyaman, mulai terkendala.
Atas himbauan pemerintah daerah, pelaku usaha makanan dan minuman, semuanya harus take away.
Menu kopi di kopi Chat beraneka ragam. Bagi mereka berusia 40 tahun ke atas, pilihan single origin, sangat baik. Namun, mereka tetap bisa memilih sesuai selera. Ada banyak kopi Nusantara yang tersedia, seperti Aceh Gayo, Batak Mandailing, Java Arabica, Bali Kintamani, Toraja Kalosi, Papua Wamena dan Luwak.
Cappucino Salahsatu Menu Kopi Chat
Tuk kopi panas, "kami memakai kopi arabica, karena tidak terlalu pahit, dan tuk yang dingin, kami memakai kopi robusta," kata Hj.Nani Mustikasari.
Ujar Nani Mustikasari lagi, bahwa kopi di Kopi Chat mereka memiliki perbedaan.
"Di tempat kami, kopinya memakai smotthes (rasa buah), jadi perpaduan antara kopi dan buah bercampur menjadi satu dan tetap mengedepankan taste kopinya,".
Timpal, H. Budi Triyono, suami Nani Mustikasari, selama ini kopi dikenal hanya untuk menghilangkan rasa kantuk, tapi di kopi Chat, ada inovasi menarik. "Kami menyediakan kopi tonik. Kopi anti stres, rasanya menyegarkan, dengan irisan timun di dalamnya, ada white Angel, kopi dengan irisan lemon, red angel, kopi dengan irisan stroberi, honeymoon kopi, kopi dengan campuran madu, dan ada produk baru dalgona kopi.
Seiring perjalanan waktu, memenuhi permintaan konsumen, Kopi chat yang berada di ruko Rawakalong ini, membuat inovasi menu. Namun, tetap dalam pengawasan management kopi chat.
"Setelah melalui trial and error membuat menu variasi selama kurang lebih 2 Minggu, kami wajib mengajukan menu baru tersebut ke pusat tuk dikaji kelayakan rasanya. Alhamdulillah, ditrima di pusat," ungkap Triyno bercerita asal mula menu barunya itu.
Mie Kucing Garong Menu Cafe Kopi Chat
Salah satu menu makanan andalan mereka adalah mie kucing garong dan miekucing belang. Ada pun menu baru mereka adalah pisang bakar tabur keju dan coklat, singkong tabur keju.
"Kita mempunyai ciri khas tersendiri. Kita tidak menyediakan semua makanan. Jika terlalu banyak, konsep kopi Chat akan menjadi tidak jelas," jelasnya.
Owner Kopi Chat, H. Budi Triyono dan Hj. Nani Mustikasi
Ada pun jam buka kopi Chat, berbeda dengan cafe lainnya. Sabtu-Rabu, buka, mulai pk. 10.00 - 23.00 wib. Kamis-Jumat, buka, mulai pk. 15.00 - 23.00 wib. Mereka menetapkan seperti ini, karena yang biasanya karyawan 2 shift, khusus kamis-jumat hanya 1 shift, sehingga karyawannya yang laki-laki bisa melaksanakan sholat Jumat.
Menghadapi pandemi covid-19, harga menu kopi chat, tidak sesuai dengan yang diarahkan dari pusat. "Harga yang tetapkan lebih murah, mengingat daya beli masyarakat disaat pandemi seperti ini. Kami menekankan kualitas tetap bagus. Jika harga dinaikkan, kami kuatir akan ditinggal. Tahun ini kami tidak fokus ke profit tapi berharap konsumen mengenal dulu," lanjut H. Budi Triyono.
Untuk menarik perhatian konsumen, promo-promo kerap dilakukan, seperti memberikan kartu diskon.
Reporter : Risa
Editor : Dpriyatna
Komentar Anda :