Minggu, 7 Desember 2025

Breaking News

  • ARRC 2025: Arbi Kunci Titel Asia, Andi Gilang Raih Podium ASB1000   ●   
  • Korban Banjir dan Longsor Sumatera Bertambah Jadi 914 Orang   ●   
  • Tiba di Malalak, Bantuan PSMTI Riau Langsung Didistribusikan ke Korban Bencana   ●   
  • PSMTI Riau Antarkan Langsung Bantuan ke Korban Bencana di Malalak Sumbar   ●   
  • Gempa M 5,3 Guncang Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami   ●   
Selamat Tinggal Jakarta
IKN Peluang dan Tantangan Bagi Kalimantan
Sabtu 11 Februari 2023, 08:52 WIB
Linoviota ( Plt Wapimred Situsnews.com)

Ibu kota Nusantara (IKN) saat ini mulai ramai diperbincangkan lagi oleh banyak orang. Perbincangan ini dilakukan baik oleh akademisi, pelaku bisnis, analis kebijakan, analis militer sampai cerita masyarakat di kedai kopi.

Perbincangan IKN merupakan sesuatu yang menarik dan perlu, sebab IKN akan membawa dampak besar bagi Indonesia di mas mendatang. Perbincangan ini mulai mengimbangi pembicaraan siapakah rokoglh yang akan maju pada pilpres 2024 mendatang, Anies Baswedan, Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo beserta partai koalisinya yang masih mencari format.

Pemerintah dan DPR sendiri nampaknya tidak main-main dalam pemindahan ibukota negara ini. Pada awal 2022, lahirlah undang-undang no 3 tahun 2022 tentang IKN. IKN akan berlokasi di Kalimantan Timur dengan sebagian dua wilayah kabupaten menjadi lokasinya. Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Luas total wilayah yang diamvil dari dua kabupaten ini adalah 256.142 Hektar, dengan rincian 56.180 Hektar wilayah IKN (inti) yang merupakan pusat pemerintahan. 199.962 Hektar merupakan wilayah pengembangan untuk hunian warga, taman kota, sarana publik, pusat perekonomian dan lainnya. Sedangkan luas perairan akan meliputi laut seluas 68.189 Hektar.

Pemerintah pusat sendiri sampai saat ini terus mengupayakan agar pada ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia nanti di tahun 2024, upacara akan berlangsung di istana presiden IKN. Selain itu, 4 kementrian untuk tahap awal juga akan ikut pindah. Emrnteisn tersebut adalah kemetrian dalam negeri, kementrian luar negeri, kementrian pertahanan dan kementrian sekretariat negara. Akibatnya saat ini 3 proyek hunian bagi aparatur sipil negara sedang dibangun dengan anggaran Rp 41 Trilyun.

Bila keseriusan pemerintah pusat ini sungguh besar, lalu bagaimana dengan pemerintahan daerah Kalimantan Timur,  Kalimantan Tengah dan Selatan? Sebab wilayah yang akan menjadi IKN ini berdekatan dengan Kalimantan tengah dan Kalimantan Selatan seperti kabupaten Kotabaru. 

Tentunya ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Pemerintah daerah baik propinsi dan kabupaten kota. Namun sampai hari ini, belum ada pemerintah daerah yang menanggapi nya dengan serius. Belum ada blue print ( cetak biru) yang menggambarkan daerah untuk menyambut IKN. Secara sosiologis, bila pengembangan daerah menjadi kota, apalagi "kota besar" seperti IKN, maka secara otomatis daerah sekitarnya akan menjadi daerah penyangga atau daerah satelit. Pergeseran nilai akan terjadi pada daerah penyangga ini, baik itu perekonomian, budaya, heterogenitas yang pada gilirannya membuat persaiangan hidup lebih ketat. 

Cetak biru tersebut tentunya menjadi suatu keharusan agar satu daerah dapat menciptakan peluang potensi menjadi sebuah aksi bagi pembangunan daerahnya. Dengan rencana besar pemerintah pusat ini, seharusnya Pemda sudah mengambil langkah strategis mulai hari ini.

Dari perencanaa IKN ditahun 2019 lalu yang bertepatan dengan debat kandidat pilkada di Kalimantan tengah dan selatan, IKN tidak menjadi bahasan utama para calon. Hanya seorang calon dari kabupaten Kotabaru yang coba membahas IKN ini namun terpotong oleh waktu debat yang singkat.

Dengan kondisi seperti saat ini, kesalahan daerah penyangga seperti Bekasi, Depok dan Bogor yang pada sisi tertentu kurang mampu mengimbangi hiruk pikuk Jakarta, maka hal sama bisa juga terjadi di daerah penyangga IKN. Kemiskinan, gelandangan, rumah liar, kriminalitas akan menjadi berita sehari-hari pada akhirnya.

Karenanya tak ada pilihan lain bagi pemerintah daerah di Kalimantan untuk segera memikirkan, merencanakan dan mengambil aksi dan porsi mulai hari ini agar kemajuan, pertumbuhan ekonomi, nilai sosial, toleransi dan semakin tingginya heterogen masyarakat bisa terwujud secara bersama. Inilah peluang dan tantangan besar Pemda agar daerahnya bisa diperhitungkan oleh IKN dan daerah lainnya di Indonesia. (Linoviota)




Editor : Linoviota
Kategori : Opini
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Selasa 28 Oktober 2025
Cak Imin Singgung Ritel Raksasa Pembunuh UMKM: Namanya Indomaret-Alfamart

Selasa 28 Oktober 2025
Gencarkan Razia, Satpol PP Riau Tindak ASN Indisipliner

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top