Kamis, 11 Desember 2025

Breaking News

  • Jadi Negara Pertama, Australia Terapkan Larangan Total Media Sosial untuk Anak   ●   
  • Tutup Tahun 2025, Agus Imam Taufik Resmi Mulai Nahkodai Lapas Bagansiapiapi   ●   
  • Manfaatkan Samsat Tanjak Selama Program Pemutihan PKB   ●   
  • Termasuk Riau, Belasan Provinsi Gelar Program Dispensasi PKB   ●   
  • Hindari Antrian Pembayaran PKB: Publik Dihimbau Manfaatkan Varian Layanan Samsat   ●   
Berikut Arahan Satgas PMK Pusat saat Evaluasi Penanganan dan Pencegahan di Kabupaten Kampar
Rabu 19 Oktober 2022, 10:41 WIB

KAMPAR - Masih mewabahnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Riau, khususnya Kabupaten Kampar menjadi perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Tim Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk melihat sejauh mana penanganan dan pencegahan PMK di Riau khususnya Kabupaten Kampar.

Tim Satgas PMK  yang dipimpin oleh Tenaga Ahli BNPB Kol Inf. Firdaus Agustiana berama Tim Satgas PMK Pusat melakukan peninjauan ke beberapa lokasi diantaranya ke Kantor Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Check Point di XIII Koto Kampar dan Kelompok Ternak di Desa Suka Mulya Kecamatan Bangkinang, Selasa, (18/10/2022).

Selain itu ikut berkunjung ke Kampar Anggota Tim Satgas PMK Pusat diantaranya Tim Pakar Satgas PMK Yohanes Berlian, Badan Karantina Pertanian (Berantan) DR.drh.Risma, IPS, M.Si., Tim Satgas PMK Pusat Panji Satrio Widagdo dan Helen Romauli serta drh. Revalita Satgas Provinsi Riau dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  Sub Kor KSKH.

Tenaga Ahli PMK Pusat  Kol. Inf. Firdaus menyampaikan  Kampar terpantau masih berada pada zona Merah, vaksinasi hewan tidak lengkap karena banyak terdapat hewan liar, ada lima Cek point tapi masih bisa lewat.

"Sebagaimana Satgas lainnya, Satgas PMK dapat bekerja sebagai Satgas bukan Dinas. Harapan kita maka seluruh Satgas PMK dapat melakukan tugas sesuai tupoksi yang telah di tetapkan, lakukan koordinasi dan komunikasi antar Satga," pinta Firdaus lagi.

kemudian saat ini, SK telah jelas maka laksanakanlah sesuai dengan tugas dan wewenang dengan maksimal, walau hasilnya tidak akan sempurna tapi kita sudah lakukan dengan maksimal.

Ada Lima strategi nasional dalam penanganan PMK ini yakni vaksinasi, testing, biosecurity, pengobatan, potong bersyarat,  tambahnya lagi.

"Setelah kita lakukan komunikasi ternyata dikampar ternyata penyakit yang berjangkit Septicaemia Epizootica (SE) atau Ngorok  menjadi salah satu penyakit yang mengakibatkan kerugian ekonomi biasanya penyakit ini menyerang hewan ternak sapi dan Kerbau yang sifatnya akut bahkan sampai fatal. Penyakit ini sering terjadi terutama saat musim hujan tiba" Kata Firdaus.

"Kegiatan pagi ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua, Terkahir lakukan koordinasi yang intensif dengan seluruh tim Satgas," Pintanya lagi.

Sementara itu Sekretaris Satgas PMK Kampar Agustar yang juga Kalaksa BPBD Kampar dalam sambutan menyampaikan bahwa setelah mengetahui adanya gejala mewabah Satgas PMK Kampar langsung melakukan penyekatan dan mendirikan pos Check Point di lima lokasi jalur masuk ke Kampar.

"Kita telah membentuk Posko, Kampar merupakan daerah lintasan yang berbatasan dengan beberapa Provinsi, sehingga ini menyebabkan masuknya virus PMK di Kampar, sehingga ada beberapa kecamatan zona penyebaran yakni Tapung Hulu, XIII Koto Kampar, Salo dan Tambang," Kata Agustar.

Kemudian, Tidak hanya PMK tapi yang banyak menyebabkan ternak masyarakat adalah SE atau Ngorok yang merugikan masyrakat peternak. Pengobatan dan pencegahan telah dilakukan mulai dari pendirian Check Point dengan menghalangi hewan yang terdampak masuk ke Kampar, melakukan Vaksinasi dan memutus mata rantai penyebaran dengan mengisolasi ternak " tambahnya lagi.

Sementara itu Adinda Laily Mardiyansyah  dari tim Satgas Pusat dari Kemendagri menyatakan bersama melakukan monev, ini bentuk keseriusan terhadap penanggulangan PMK,  beberapa hal yang Instruksikan yaitu pembentukan Satgas, dengan dasar koordinasi dengan instansi terkait.

"Tim Satgas PMK Pusat yang berkunjung terdiri dari tim pakar Satgas PMK Nasional, tenaga ahli BNPB, Satgas PMK Nasional, Satgas PMK Provinsi dan Satgas PMK Kabupaten /Kota sesuai dengan lokus, kesungguhan dan komitmen kita dalam penanggulangan penyebaran PMK ini " tutup Adinda Laily.

Sementara itu drh.Revalita Tim Satgas PMK Provinsi Riau dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  Sub Kor KSKH menyampaikan agar seluruh hewan ternak dapat di daftarkan ke System Informasi Kesehatan Nasional (Siknas) sehingga apapun penyakit dan penyebab kematian hewan dapat kita lakukan  pendataan dan dapat diberikan ganti rugi.(*)




Editor :
Kategori : Riau
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Rabu 19 November 2025
Hindari Antrian Pembayaran PKB: Publik Dihimbau Manfaatkan Varian Layanan Samsat

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top