Garuda Merah Akan Lakukan People Power 22 Mei
Senin, 20-05-2019 - 07:10:40 WIB
Jakarta-Ormas Garuda Merah, lewat Ketua Umumnya, Abdul Rahman mengatakan, telah mencatat banyak kesalahan input dari Situng KPU yang merugikan pasangan 02,yakni Prabowo Sandi. Berbagai upaya dilakukan mulai dari melapor ke Bawaslu hingga menunjukkan bukti-bukti ke KPU. Namun, sayang belum di respon.
Urai Abdul Rahman, berdasarkan data yang dimiliki Tim BPN PRabowo-Sandi, banyak kecurangan terhadap hasil Pemilu 2019, terutama menyangkut hasil perolehan suara dari pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Kita mencatat ada banyak kesalahan input dari Situng KPU yang merugikan pasangan 02,yakni Prabowo Sandi. Berbagai upaya telah kita lakukan mulai dari melapor ke Bawaslu hingga menunjukkan bukti-bukti ke KPU. Namun, sayang belum di respon,” ucap Ketua Umum Garuda Merah, Abdul Rahman SH, saat bincang-bincang dengan awak media sambil buka puasa bersama di Depot Malang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, Garuda Merah akan melawan Kejahatan Demokrasi ini dengan mendukung gerakan rakyat yang akan turun ke jalan menyuarakan pendapatnya.
"Intinya Garuda Merah akan mengambil sikap untuk tetap melakukan people power karena dilindungi oleh Undang Undang. Jadi di sepanjang hari yang tersisa ini Garuda Merah akan menempuh sesuai mekanisme yang berlaku untuk terus mengawasi Situng KPU, lalu terus mendesak Situng dihentikan kepada Bawaslu. Disamping terus melakukan aksi aksi moral," terangnya.
Guna menyikapi kondisi terkini akibat Pilpres 2019, lanjut Abdul Rahman demokrasi seperti tercederai dan ada potensi perpecahan di masyarakat.
"Untuk itu kami meminta jangan ada kelompok yang akan merusak keutuhan masyarakat. Kami juga menyatakan sikap menolak perpecahan antar masyarakat," tegasnya.
Terkait, maraknya ratusan anggota KPPS yang meninggal dunia, pihaknya memberi penghormatan dengan menaikkan bendera setengah tiang.
"Ormas Garuda Merah turut berbela sungkawa atas meninggalnya para Pahlawan Demokrasi yakni 538 KPPS dan 3.000 petugas yang sakit. Kami mendesak untuk segeta dibentuk Tim Pencari Fakta dan menyematkan Pita Hitam sebagai tanda berkabung," tambahnya.(dudung)
Komentar Anda :