Bisnis Perumahan Syariah Di Tengah Pandemi Corona Tetap Diminati
Sabtu, 27-03-2021 - 14:04:38 WIB
Situsnews - Bogor
Di tengah pandemi corona yang lebih dari satu tahun melanda Indonesia dan Dunia, tidak menyurutkan masyarakat untuk memiliki rumah. Padahal akibat pandemi, tingkat pendapatan masyarakat mengalami penurunan dan pengangguran bertambah. Namun begitu, minat masyarakat untuk memiliki rumah, terutama rumah sederhana dan rumah sangat sederhana sangat tinggi, dengan harga cash dan kredit yang terjangkau sehingga peluang tersebut dimanfaatkan oleh para pengembang, baik KPR melalui perbankan atau non KPR seperti perumahan syariah.
Perumahan berbasis syariah kini menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk memiliki rumah, karena selain harga yang ditawarkan terjangkau, juga keuntungan lainnya seperti tanpa bank, tanpa riba, tanpa sita, tanpa denda, tanpa BI Cheking. Pondok Radja Syariah, salah satu pengembang syariah yang telah membangun proyek perumahan syariah di wilayah Jabodetabek dan wilayah lainnya sejak 10 tahun lalu, meyakini bisnis syariah di bidang property memiliki peluang dan proapek menjanjikan.
Direktur Utama Pondok Radja Syariah, Anton Fauzi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memasarkan 38 unit perumahan dan kapling tahap pertama di daerah Leuwiliang kabupaten bogor, dengan harga yang relatif murah. Untuk kapling misalnya 60 meter persegi, dijual dengan harga 72 juta dan jika diangsur 180 bulan, cicilannya terjangkau yakni 615 ribu rupiah per bulan. Sedangkan untuk rumah, dihargai sekitar 200 jutaan.
Dari 38 unit rumah dan kapling, dalam satu bulan terakhir, sudah terjual 21unit atau kapling. Selain membangun kawasan perumahan islami dengan konsep Villa Amazze dengan panorama gunung salak di daerah Leuwiliang, Pondok Radja Syariah membangun rumah, ruko, kapling di daerah lainnya seperti cilodong, depok, kota bogor dan daerah lainnya yang juga berdasarkan syariah.
Dari testimoni sejumlah konsumen, mereka optimis rumah atau kapling dimilikinya akan bernilai positif dan investasi yang menguntungkan seiring perkembangan pembangunan dan ekonomi. Terlebih lagi, Leuwiliang direncanakan akan menjadi pusat pemerintahan kabupaten pemekaran Bogor Barat. Ditambah lagi, rencana pembangunan jalan tol Antasari jakarta - Depok - Bojong Gede hingga Dramaga Bogor dan berlanjut hingga pintu tol Leuwiliang.
(As)
Komentar Anda :