Rabu, 10 Desember 2025

Breaking News

  • Secarik Koran, Jendela Menuju Penyair Terkemuka   ●   
  • Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya   ●   
  • Matchday Keenam Liga Champions: Barcelona Bangkit, Chelsea Kembali Terpeleset   ●   
  • Pemko Pekanbaru Salurkan Rp1,5 Miliar Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh   ●   
  • BNPB: Total Korban Meninggal Bencana di Sumatera Capai 964 Orang   ●   
Biden Stop Dukung Koalisi Arab Saudi: Perang di Yaman Harus Diakhiri!
Jumat 05 Februari 2021, 17:54 WIB

Situsnews - Jakarta

Amerika Serikat akan mengakhiri dukungan atas operasi militer koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman, yang telah menyebabkan perang selama enam tahun terakhir dan mengakibatkan lebih dari 110.000 orang meninggal dunia.

"Perang di Yaman harus diakhiri," kata Presiden AS Joe Biden ketika memberikan pernyataan terkait kebijakan luar negerinya pada Kamis (04/02).

Dalam kebijakan dua presiden penduhulu Biden, AS mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman. Konflik di negara itu telah menyebabkan jutaan warga Yaman diambang bencana kelaparan.

Pertempuran di negara itu bermula pada 2014 antara militer Yaman yang lemah dan gerakan pemberontak Houthi. Eskalasi konflik meningkat setahun kemudian, ketika Arab Saudi dan delapan negara Arab lainnya - didukung oleh AS, Inggris dan Prancis - memulai serangan udara terhadap kelompok Houthi.

Biden mengumumkan perubahan lain terkait kebijakan luar negeri AS, seperti peningkatan signifikan jumlah pengungsi yang diterima oleh AS, dan pembatalan keputusan menarik pasukan Amerika dari Jermantempat mereka ditempatkan sejak akhir Perang Dunia Kedua.

Pidatonya menandai perubahan tajam dengan kebijakan luar negeri mantan presiden Donald Trump, yang meninggalkan jabatannya bulan lalu. Selama ini AS mendukung pemerintah Yaman dan sekutunya yang dipimpin Arab Saudi dalam perang mereka melawan Houthi.

Sebagai hasil dari pengumuman pada Kamis (04/02), AS akan berhenti mendukung operasi militer, termasuk penjualan amunisi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Kendati begitu, keputusan ini tidak akan mempengaruhi operasi melawan al-Qaeda di Semenanjung Arab. Sebelumnya, pemerintahan Biden telah menghentikan sementara penjualan senjata ke Arab Saudi dan UEA. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah melakukan serangan udara di Yaman sejak 2015 (Reuters).

Biden diperkirakan akan menunjuk Tim Lenderking, seorang diplomat berpengalaman dan spesialis Timur Tengah, sebagai utusan AS untuk Yaman. Ini menandai perubahan taktik dari pemerintahan Trump, yang justru memperbesar dukungan untuk koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri era Trump, Mike Pompeo, mengumumkan bahwa Houthi telah ditetapkan sebagai "organisasi teroris". Ia mengatakan keputusan itu bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban Houthi atas serangan lintas batas dan mencegah "aktivitas jahat" oleh pendukung mereka, Iran.

Organisasi bantuan internasional mengkritik keputusan tersebut dan memperingatkan bahwa langkah itu dapat menyulitkan operasi organisasi amal di daerah di mana jutaan orang sangat membutuhkan bantuan pangan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Yaman adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan 80% populasi membutuhkan bantuan atau perlindungan. Pengumuman ini mengonfirmasi janji Presiden Biden untuk mengakhiri perang yang destruktif di Yaman.

Penghentian dukungan AS untuk operasi koalisi yang dipimpin Arab Saudi tidak akan menutup bab berdarah dalam Perang Yaman, tapi hal itu mengirimkan sinyal kuat kepada para pemimpin di Riyadh dan Abu Dhabi - mereka juga telah mencoba menemukan cara untuk melepaskan diri dari perang ini.

Berdamai dengan musuh bebuyutan Yaman akan menjadi tantangan yang monumental. Tim Lenderking akan menjadi utusan AS untuk Yaman, sejak perang ini terjadi hampir enam tahun lalu. Ia berpengalaman dan dikenal oleh semua orang yang penting. Para diplomat negara-negara Barat, serta warga Yaman, menyambut baik keputusan AS ini.

(Detiknews/As)




Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top