Minggu, 14 Desember 2025

Breaking News

  • Telkomsel Pulihkan Layanan dan Beri Keringanan Tagihan bagi Pelanggan Terdampak Bencana di Sumatera   ●   
  • XLSMART Perkuat Layanan Internet Rumah, XL SATU Juara Customer Journey Experience Award 2025   ●   
  • FPK Riau Kunjungi Kuansing, Bupati Tekankan Keragaman sebagai Modal Pembangunan   ●   
  • Lelah Boleh, Menyerah Jangan: Catatan Kemenangan Setelah Tujuh Kekalahan   ●   
  • Koordinasi Kebijakan, FPK Riau Lakukan Kunjungan Kerja ke Kemendagri   ●   
Jenderal Min Aung Hlaing, Tokoh di Balik Kudeta Militer di Myanmar dan Dalang Pembantaian Rohingya
Selasa 02 Februari 2021, 18:48 WIB

Situsnes - Myanmar

Situasi di Myanmar semakin memanas usai Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi ditangkap oleh Junta Militer. Junta militer yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, berhasil mengkudeta pemerintahan dan menyatakan darurat nasional selama satu tahun. Tentara Myanmar pun langsung disebar ke seluruh pelosok negeri. Mereka bersiaga sembari menenteng senjata laras panjang dan kendaraan lapis baja. Nasib partai Aung San Suu Kyi, NLD kemudian langsung hening dibungkam militer. Elite politik NLD pun tidak ada yang tahu nasibnya sekarang bagaimana.

Sebagaimana diberitakan dalam artikel, "Penguasa Baru Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Ialah Dalang Pembantaian Rohingya, AS Siap Ambil Tindakan Keras", ia adalah dalang pembantaian etnis Rohingya.

Bahkan pada 2017 silam Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson memperingatkan Min agar menghentikan aksi kekerasannya kepada Rohingya. Namun Min tak bergeming, operasi Genosida kepada Rohingya jalan terus. Rupanya Min sendiri sebelum jadi petinggi Tatmadaw sudah melahap operasi militer pembersihan etnis minoritas di Myanmar Timur.

Operasi tempur paling terkenal Min ialah saat di perbatasan Myanmar-China untuk menghabisi tokoh setempat, Peng Jiasheng. Cuma seminggu operasi ini dilakukan namun ada sekitar 30.000 penduduk setempat mengungsi ke China karena Min melakukan serangan membabi buta. Di mata HAM, Min adalah musuh kemanusiaan namun di mata politik Myanmar ia adalah pahlawan.

Saat tampuk kepemimpinan Myanmar berada di Suu Kyi, Min cuma tersenyum karena ia bisa kapan saja mengkudeta perempuan penerima Nobel Perdamaian itu kapan pun ia mau. Intervensi pasukan perdamaian PBB sangat mungkin dilakukan di Myanmar jika keadaan semakin memburuk.

(Pikiranrakyat.com/As)




Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Jumat 12 Desember 2025
Besok, Masjid Raya An-Nur Riau Gelar Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Korban Bencana Sumatera

Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Rabu 19 November 2025
Hindari Antrian Pembayaran PKB: Publik Dihimbau Manfaatkan Varian Layanan Samsat

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top