Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Siap Panen, Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Menggembirakan
Minggu, 31-01-2021 - 14:11:32 WIB
TERKAIT:
   
 

Situsnews - Jakarta

Para petani padi di Kalimantan Tengah, khususnya yang berada di wilayah Food Estate, kini tengah bersiap melakukan panen. Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Syamsuddin, rata-rata hasil panen akan mendapatkan 4-6 ton per Ha. “Kami sudah melihat kondisi lahan dan pertanaman, dan siap dilakukan panen pada minggu pertama Februari sekitar 200-250 hektare” ujarnya saat ditemui di lokasi Food Estate, Sabtu (30/1).

Sementara, beberapa petani telah melakukan panen dengan hasil cukup memuaskan. Sebagai contoh adalah pertanaman padi milik Taufik. Petani di Desa Belanti Siam ini mampu memperoleh hasil sekitar 6,4 ton per Ha. “Varietas yang kami tanam Inpari 42 dan alhamdulillah hasilnya meningkat daripada kemarin. Hasil panen ini juga siap kami gunakan sebagai benih” ungkapnya.

Taufik sendiri tergabung dalam kelompok tani Karya Makmur dengan total lahan yang digarap mencapai 100 Ha. Edi Subairi, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Desa Belanti Siam menambahkan bahwa di Belanti Siam total lahan yang ada mencapai 1000 Ha dengan hasil yang sangat memuaskan, rata-rata 5,5-5,6 ton per Ha. “memang ada di beberapa titik hasil kurang memuaskan, karena faktor iklim yaitu padi roboh, sehingga petani panen di awal dan hasil tidak maksimal” tambahnya.

Terkait robohnya tanaman padi di beberapa titik tersebut, Syamsuddin menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada petani untuk melakukan tanam pindah yang dapat memperkuat perakaran tanaman sehingga memperkecil kemungkinan roboh. “Namun beberapa masih terbiasa dengan cara tanam tabur sehingga tanaman tidak mampu menahan terpaan angin sehingga tanaman roboh dan panen harus dipercepat” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyampaikan bahwa sejak awal dimulainya program Food Estate, Balitbangtan telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melakukan pengkajian, memberikan rekomendasi dan melakukan pendampingan baik kepada pemerintah daerah setempat ataupun langsung kepada petani.

“Food Estate adalah program super prioritas, disini kami juga telah membangun center of excellent yaitu model ideal food estate yang sesuai dengan kondisi petani serta peluang industri. Lokasi tersebut yang akan menjadi pusat percontohan bagi kawasan di sekitarnya.” tambah Fadjry.

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan optimismenya terhadap program Food Estate, meskipun terjadi dinamika di lapang. “Ini lahan yang sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi. Di sini lahan rawa, kontur tanahnya ada yang dalam, sedang, datar, dan cukup bagus. Oleh karena itu, dinamika lapangan juga ada," ungkap Mentan saat meninjau lokasi, Rabu (16/12/2020) yang lalu.

Penggunaan teknologi menjadi salah satu dasar optimisme itu. Mentan SYL juga mengungkapkan bahwa dalam program ini penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Terkait hal tersebut, Kepala Balitbangtan menyatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan teknologi budidaya Rawa Intensif, Super dan Aktual (RAISA) yang dapat mendukung produksi padi pada lahan dengan kandungan zat besi dan natrium yang tinggi. “Dengan aplikasi teknologi ini akan dapat meningkatkan produktivitas padi serta diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau bahkan IP 300 dalam setahun.” lanjut Fadjry.

BPTP sebagai kepanjangan tangan Balitbangtan di daerah, menurut Syamsuddin akan terus memberikan pendampingan kepada petani sehingga seluruh wilayah yang menjadi lokasi Food Estate dapat mencapai hasil yang maksimal. “Kami akan terus mengawal dan memberikan pendampingan sesuai rekomendasi tim, seperti perlakuan lahan, cara tanam dan budidaya sehingga hasil dari pertanaman dapat optimal.” ujarnya.

Syamsuddin menambahkan bahwa pemilihan varietas yang ditanam di lokasi tersebut adalah preferensi dari para petani, seperti varietas Inpari 32 dan Inpari 42 yang sudah cukup lama dikenal dan ditanam para petani di wilayah tersebut. “varietas tersebut menjadi primadona karena memiliki rendemen beras tinggi dan saat ini harga gabah konsumsi mencapai Rp. 5.300 per Kg.” tambah Syamsuddin.

Terkait gerakan percepatan tanam, Syamsuddin menjelaskan bahwa hal tersebut sudah berdasarkan hasil kajian khususnya dalam hal kecukupan air. “percepatan tanam karena air cukup, dan tanaman padi sangat memerlukan air.” ucapnya.

Wasis Haryanto, petani dari kelompok tani Rukun Santosa Desa Belanti Siam mengungkapkan bahwa dengan mengikuti program Food Estate ini hasil panennya mencapai 5,1 ton per Ha yang menggunakan varietas Inpari 42, dan sebagian akan digunakan untuk benih. Petani berusia 35 tahun ini juga berharap pemerintah terus memberikan pendampingan pada para petani di wilayahnya. “Saya senang dengan adanya program Food Estate ini, dan kami ingin terus didampingi supaya hasilnya bisa lebih baik lagi.” tutupnya.

(Deptan/As)




 
Berita Lainnya :
  • BRK Syariah Tingkatkan Layanan Premium Lewat Kemitraan dengan Platinum Lounge Bandara Pekanbaru
  • APBD Perubahan Pekanbaru 2025 Disahkan Rp3,21 Triliun, Fokus Bayar Utang dan Perbaikan Jalan
  • XLSMART Dukung Percepatan Transformasi Digital melalui Pentahelix Digital Summit Palembang 2025
  • Polres Meranti Tangkap Pencuri Motor dan Pondok Walet, Pelaku Terungkap Lewat Facebook
  • KWT Kemuning Indah Padang Kembangkan Green House Hidroponik, Jadi Simbol Kolaborasi Perempuan
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 BRK Syariah Tingkatkan Layanan Premium Lewat Kemitraan dengan Platinum Lounge Bandara Pekanbaru
    02 APBD Perubahan Pekanbaru 2025 Disahkan Rp3,21 Triliun, Fokus Bayar Utang dan Perbaikan Jalan
    03 XLSMART Dukung Percepatan Transformasi Digital melalui Pentahelix Digital Summit Palembang 2025
    04 Polres Meranti Tangkap Pencuri Motor dan Pondok Walet, Pelaku Terungkap Lewat Facebook
    05 KWT Kemuning Indah Padang Kembangkan Green House Hidroponik, Jadi Simbol Kolaborasi Perempuan
    06 RAPP Perkuat Mutu Pendidikan Lewat Training of Trainers Fasilitator Daerah
    07 Konstitusi Membuka Jalan, Prof. Jimly: Riau Pantas Berstatus Istimewa Budaya
    08 Capella Honda Resmikan Jurusan TBSM SMK Negeri 1 Mempura Jadi Grade A+, Dukung Pendidikan Vokasi di Riau
    09 Gunungan Sampah di TPA Pekanbaru Kian Mengkhawatirkan, Wako Agung Nugroho Minta Warga Kurangi Plastik
    10 Gubernur Riau Luncurkan Gerakan Gurindam, Tonggak Perubahan Menuju Riau yang Lebih Hijau
    11 BMKG Catat 605 Titik Panas di Sumatera, Riau Terpantau 8 Hotspot
    12 Harga Emas di Pegadaian Pekanbaru Turun Tipis, 1 Gram Rp 2,161 Juta
    13 BPBD Petakan Wilayah Rawan Banjir di Pekanbaru, Rumbai Jadi Prioritas Utama
    14 Aset Belum Dikembalikan, Muflihun Resmi Somasi Polda Riau
    15 Disbun Riau Tetapkan Harga TBS Sawit Plasma Rp3.679,69/Kg, Turun 0,05 Persen
    16 20 Jabatan Eselon II Kosong, Pemprov Riau Buka Seleksi Terbuka Pekan Depan
    17 Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Ikuti Jejak Inggris, Australia, dan Kanada
    18 Rahasia Waktu Mustajab: Doa Saat Sujud yang Dianjurkan Rasulullah SAW
    19 September Penuh Bansos, Benarkah BSU Kemnaker Tidak Cair Bulan Ini?
    20 Jalur Sumbar–Riau di Kelok Sembilan Kembali Dibuka Usai Longsor, Lalu Lintas Lancar Dua Arah
    21 APBD-P Pekanbaru Terancam Molor, Wali Kota Akui Terhimpit Utang Rp500 Miliar
    22 Ketum PWI: HPN 2026 di Banten Jadi Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat