Situsnews - Jakarta
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Nurdin Halid menjelaskan, subsidi 500 juta bagi 500 calon penerima beasiswa itu ditujukan kepada anggota koperasi dan atau keluarga dari anggota koperasi yang akan dijaring oleh Pengurus Dekopinwil dan Dekopinda di seluruh Indonesia. Beasiswa yang diberikan sebesar Rp 1 juta (dari total uang kuliah semester pertama sebesar Rp 3 juta) khusus kepada mahasiswa baru yang lulus test masuk.
“Beasiswa ini hanya semacam stimulus untuk menarik sebanyak mungkin anggota koperasi untuk mengambil kuliah S1. Selanjutnya, kami berharap pengurus Dekopinwil dan Dekopinda mengusahakan dukungan subsidi dari pemerintah kabupaten/kota untuk menuntaskan kuliah generasi muda Koperasi kita. Kami di Dekopin pusat juga akan mengusahakan dukungan Pemerintah pusat untuk keberlanjutan kuliah para praktisi koperasi di Unsia hingga selesai,” kata Nurdin Halid.
Nurdin Halid menambahkan, membiayai kuliah 2 orang generasi muda koperasi setahun tentu tidak besar bagi Pemerintah daerah, namun dampaknya sangat besar. Pemda bisa saja membuat ikatan dinas dengan calon mahasiswa yang mereka biayai. Dekopin, tentu juga Pemerintah, tidak lagi bergantung pada Intitute Koperasi Indonesia (Ikopin) untuk mencetak sarjana-sarjana pemikir dan pejuang Koperasi.
“Dukungan Pemda untuk bergotong-royong bersama gerakan koperasi mengkuliahkan kaum muda ‘koperasi’ sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi. Dan, kalau setiap tahun saja, kita mencetak 1.000 (satu semester 1 orang berarti setahun 2 orang) sarjana berjiwa koperasi, maka kita boleh banyak berharap koperasi sebagai motor penggerak ekonomi rakyat akan semakin kuat dan berkembang di masa datang,” ujar Nurdin.
Wakil Rektor Unsia Abdul Wahab Bangkona mendukung strategi Dekopin mengajak Pemda di seluruh Indonesia bekerjasama mendorong dan menuntaskan kuliah generasi muda ‘koperasi’ di Unsia. Dalam hal ini, kata Wahab, Pemda bisa ‘mengikat’ mahasiswa yang mereka dukung kuliahnya untuk bekerja di koperasi-koperasi di daerahnya.
“Saya berpikir, sinergi antara Dekopinwil dan Dekopinda dengan Pemda setempat sangat strategis untuk menyiapkan generasi muda yang ‘berwatak’ Koperasi. Ini investasi daerah untuk jangka menengah dan panjang, yaitu menyiapkan praktisi-praktisi Koperasi di daerah yang akan menggerakkan ekonomi rakyat di daerah secara lebih bermutu,” ujar Abdul Wahab Bangkona yang juga duduk sebagai Wakil Ketua Umum Dekopin Bidang Koordinator Wilayah dan Pengawasan periode 2019-2024.
Dalam kaitan itu, Wahab mengatakan, Unsia siap membuka program studi yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi. Namun, hal itu baru bisa diwujutkan jika banyak mahasiswa yang berlatarbelakang praktisi Koperasi atau keluarganya. Pendaftaran semester pertama tahun 2021 ditutup tanggal 24 Februari 2021.
“Kami pasti bisa membuka program studi yang sesuai kebutuhan Koperasi. Tetapi tentu kita lihat dulu, apakah memang banyak peminatnya. Jika antusiasme masyarakat Koperasi cukup tinggi untuk kuliah di Unsia, kami pasti membuka prodi yang terkait dengan Koperasi,” ungkap Wahab.
Bukan hanya itu. Unsia juga akan mempertimbangkan kemudahan lain bagi praktisi koperasi yang kuliah di Unsia. Bentuknya antara lain boleh mencicil uang kuliah semester sebanyak 6 kali, jika jumlah mahasiswa dari kalangan Koperasi minimal mencapai 100 orang. “Ini tentu bisa meringankan beban ‘mahasiswa koperasi’ di daerah-daerah, apalagi dalam kondisi ekonomi masyarakat yang sulit di masa pandemi Covid-19 saat ini,” kata Wahab.
(Dekopin/As)
Komentar Anda :