Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Petani Malang Kembangkan 30 Hektare Kawasan Alpukat
Sabtu, 12-12-2020 - 11:04:54 WIB
TERKAIT:
   
 

 

Perkebunan teh Wonosari merupakan salah satu tujuan utama wisata di Dusun Wonosari, Desa Toyomarto Kecamatan Singosari. Berawal dari perkebunan teh kemudian berkembang menjadi agro wisata sekaligus perkebunan.

Wisata Agro Wonosari Desa Toyomarto, Kec. Singosari, Kab. Malang menawarkan wisata lingkungan sejuk nan alami di lereng pegunungan. Kebun teh ini sebenarnya dibuka sejak tahun 1875 oleh NV. Cultuur Maatschappy lalu pengembangannya dilanjutkan oleh PTP Nusantara XII (Persero). Pemandangan yang indah dan kesejukan akan terasa saat berkunjung ke kebun teh tersebut.

Terdapat beberapa fasilitas yang ditawarkan, di antaranya adalah penginapan dengan harga yang bervariasi, kolam renang, taman bermain, kereta mini, kebun binatang mini, lahan perkemahan, hiburan musik electone dan band, kesenian daerah, depot rolas dan catering, rumah bunga, swalayan, aula santoon dan java cocoa, tea walk, out bond, berkuda, tour kebun dan fasilitas olahraga.

Salah satu yang menarik di sini adalah pengembangan alpukat pameling yang dilakukan oleh tim JDP (Jelajah Desa Pangan). JDP awalnya dibentuk oleh sekumpulan para offroader yang tadinya hanya melakukan kegiatan ekstrem kendaraan yang menyenangkan. Offroader tersebut saat ini telah mulai melakukan kegiatan produktif di bidang pertanian, utamanya budidaya alpukat.

Beberapa waktu lalu saat berkunjung dan membuka Jelajah Desa Pangan (JDP), Sekretaris Ditjen Hortikultura Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan bahwa Kementerian Pertanian mendukung kegiatan JDP. Dengan terbentuknya kawasan alpukat, artinya juga mendukung kawasan pangan selaras dengan nafas Food Estate. Food Estate tersebut sebagaimana digaungkan dalam nawacita Presiden Joko Widodo dan harapannya food estate dengan icon alpukat pameling ini berbasis pada pemberdayaan petani secara mandiri berkolaborasi harmonis lintas kementerian, lembaga bahkan komunitas.

“Kabupaten Malang ada cita rasa Food Estate dengan Alpukat Pameling sebagai maskot pemberdayaan masyarakat mendukung ketahanan pangan secara mandiri, sekaligus kawasan agro edu wisata,” tandas Bu Retno.

Ketua Jelajah Desa Pangan, Tony Setiawan menyampaikan bahwa salah satu tujuan Jelajah Desa Pangan ini adalah untuk memediasikan keterbatasan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten dalam menjangkau wilayah yang memiliki potensi sumber pangan, namun tidak ada akses jalan. Kita juga disupport oleh Kementerian Pertanian Kementerian Desa UMKM dan Kementerian Pertahanan.

“Acara kami ini sebetulnya adalah event yang ke empat, yang pertama di Desa Hambalang, Kec. Citeureup, Kab. Bogor. Untuk yang kedua di Desa Cileuksa, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat dalam rangka membantu masyarakat yang terkena musibah tanah longsor. Selanjutnya yang ketika di Desa Ngantru, Kec. Ngantang, Kab. Malang,” beber Tony Setiawan.

Di tempat yang berbeda, Khubul Wathoni Manager PTPN XII (Wisata Agro Wonosari) menyampaikan bahwa PTPN XII sangat mendukung demi terwujudnya ketahanan pangan, karena di wilayah tropis segala tanaman pasti tumbuh. Selain itu juga sangat kita sayangkan apabila bumi dan tanah air kita ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung ketahanan pangan.

“Sangat disayangkan apabila kita juga punya varietas unggul selalu kalah cepat oleh negara lain, makanan pokok kita diberi negara lain sebaiknya media juga mohon dukungannya untuk mempercepat proses misalnya untuk branding unggul varietas unggul di daerah kita sendiri nasional kita kabupaten Malang supaya mendapat tempat dan nilai spesifik serta nilai ekonomis yang bisa nantinya mendukung peningkatan ekonomi rakyat warga Malang,” pungkasnya.

Komisaris Utama PT Paranusa, Eko Handoko mengamini bahwa korporasinya sanggup membeli berapapun hasil panen alpukat pameling petani mitra binaannya. “Dalam waktu dekat, pihaknya akan menandatangi LoI (letter of Intens) dengan Singapura, Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan, Rusia dan Swiss,” katanya.

Kawasan alpukat yang saat ini dibudidayakan seluas 30 hektare lahan bekerja sama dengan Gapoktak Nakulo. Dari luasan yang berlokasi di Kecamatan Lawang ini diperkirakan terdapat 6000 pohon dengan usia 6 bulan – 4 tahun. Sebanyak 500 pohon telah berbuah. Gapoktan ini dibuat sebagai sebuah korporasi untuk tata kelola hulu hilir hingga pemasaran langsung terhubung dengan Prima Nusa yang telah punya jaringan pasar. Dengan tercapainya kawasan alpukat maka akan mendorong peningkatan produksi buah. Jika didukung dengan kualitas yang baik, program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin akan segera terwujud.

(Deptan/As)




 
Berita Lainnya :
  • BRK Syariah Tingkatkan Layanan Premium Lewat Kemitraan dengan Platinum Lounge Bandara Pekanbaru
  • APBD Perubahan Pekanbaru 2025 Disahkan Rp3,21 Triliun, Fokus Bayar Utang dan Perbaikan Jalan
  • XLSMART Dukung Percepatan Transformasi Digital melalui Pentahelix Digital Summit Palembang 2025
  • Polres Meranti Tangkap Pencuri Motor dan Pondok Walet, Pelaku Terungkap Lewat Facebook
  • KWT Kemuning Indah Padang Kembangkan Green House Hidroponik, Jadi Simbol Kolaborasi Perempuan
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 BRK Syariah Tingkatkan Layanan Premium Lewat Kemitraan dengan Platinum Lounge Bandara Pekanbaru
    02 APBD Perubahan Pekanbaru 2025 Disahkan Rp3,21 Triliun, Fokus Bayar Utang dan Perbaikan Jalan
    03 XLSMART Dukung Percepatan Transformasi Digital melalui Pentahelix Digital Summit Palembang 2025
    04 Polres Meranti Tangkap Pencuri Motor dan Pondok Walet, Pelaku Terungkap Lewat Facebook
    05 KWT Kemuning Indah Padang Kembangkan Green House Hidroponik, Jadi Simbol Kolaborasi Perempuan
    06 RAPP Perkuat Mutu Pendidikan Lewat Training of Trainers Fasilitator Daerah
    07 Konstitusi Membuka Jalan, Prof. Jimly: Riau Pantas Berstatus Istimewa Budaya
    08 Capella Honda Resmikan Jurusan TBSM SMK Negeri 1 Mempura Jadi Grade A+, Dukung Pendidikan Vokasi di Riau
    09 Gunungan Sampah di TPA Pekanbaru Kian Mengkhawatirkan, Wako Agung Nugroho Minta Warga Kurangi Plastik
    10 Gubernur Riau Luncurkan Gerakan Gurindam, Tonggak Perubahan Menuju Riau yang Lebih Hijau
    11 BMKG Catat 605 Titik Panas di Sumatera, Riau Terpantau 8 Hotspot
    12 Harga Emas di Pegadaian Pekanbaru Turun Tipis, 1 Gram Rp 2,161 Juta
    13 BPBD Petakan Wilayah Rawan Banjir di Pekanbaru, Rumbai Jadi Prioritas Utama
    14 Aset Belum Dikembalikan, Muflihun Resmi Somasi Polda Riau
    15 Disbun Riau Tetapkan Harga TBS Sawit Plasma Rp3.679,69/Kg, Turun 0,05 Persen
    16 20 Jabatan Eselon II Kosong, Pemprov Riau Buka Seleksi Terbuka Pekan Depan
    17 Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Ikuti Jejak Inggris, Australia, dan Kanada
    18 Rahasia Waktu Mustajab: Doa Saat Sujud yang Dianjurkan Rasulullah SAW
    19 September Penuh Bansos, Benarkah BSU Kemnaker Tidak Cair Bulan Ini?
    20 Jalur Sumbar–Riau di Kelok Sembilan Kembali Dibuka Usai Longsor, Lalu Lintas Lancar Dua Arah
    21 APBD-P Pekanbaru Terancam Molor, Wali Kota Akui Terhimpit Utang Rp500 Miliar
    22 Ketum PWI: HPN 2026 di Banten Jadi Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat