Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Seminar FPK, Wagubri Paparkan Pentingnya Pembauran Dalam Pembangunan Daerah Riau
Senin, 07-12-2020 - 06:36:48 WIB
Seminar Percepatan Pembangunan FPK Riau dilaksanakan di Hotel Grand Jatra Pekanbaru, Sabtu (05/12/2020)
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU-Seminar Percepatan Pembauran dalam Pembangunan Daerah Riau yang ditaja Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dibuka secara luring oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjend TNI Purnawirawan Eddy Natar Nasution SIP, Sabtu (05/12/2020).

Dalam seminar ini, Wagubri didaulat sebagai keynotespeaker. Sedangkan narasumber yang dihadirkan yakni Dosen Pascasarjana Institute Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia Dr Nyoto PhD, dan praktisi Organisasi yang juga Ketua FPK Riau, Ir AZ Fachri Yasin MAgr.

Seminar diikuti sekitar 200 orang peserta yang berasal dari utusan Paguyuban se Provinsi Riau, utusan Bakesbangpol 12 Kabupaten/Kota se Riau dan utusan Farum Pembauran Kebangsaan (FPK) 12 Kabupaten Kota se Riau serta undangan lainnya.  

Dr Nyoto dalam seminar yang dimoderatori adalah Dr Santoso Almatesehi ini memaparkan materi Sumbangan Pemikiran Akdemisi dan Perguruan Tinggi dalam Upaya Mempercepat Pembauran (Ditinjau dari perspektif ke Tionghos-an).

"Saya merasa bahagia dapat menghadiri Seminar Percepatan Pembauran dalam Pembanguan Daerah Riau ini. Meskipun dalam suasana pandemi covid-19, kita semua masih dapat terhimpun di dalam majelis seminar dengan tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Alhamdulillah, kehadiran kita semua menunjukkan bahwa kita berada dalam keadaan sehat walafiat dan semoga  situasi ini terus berlangsung hingga pandemi ini berakhi," ujar Wagubri.

Menurut Eddy Natar, seminar percepatan pembauran ini dinilai sangat penting dalam menghadapi dinamika perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama di Provinsi Riau. Dan Pemerintah Provinsi Riau tentu selalu mengawal dan mengayomi seluruh rakyat yang tinggal di daerah ini melalui kebijakan dan peraturan yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan berdasarkan keadilan.

"Karena itu, semua pihak tanpa terkecuali diharapkan dapat menaatinya. Dengan demikian, usaha untuk menjaga dan merawat pembauran di Provinsi Riau baik secara formal maupun nonformal dapat terus berlanjut. Tentu masalah dan dinamika pembauran kebangsaan ini akan menjadi kajian dan pembahasan menarik dalam seminar ini," harap Mantan Danrem 031/Wira Bima ini.

Dalam rangka menjaga dan merawat pembauran di Provinsi Riau pada era globalisasi dan keterbukaan saat ini, papar Eddy Natar, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat serta batas-batas negara yang semakin kabur, tantangan dan hambatan untuk menjaga dan merawat pembauran juga semakin besar.

"Globalisasi sebagai sebuah realitas tidak dapat dihindari. Globalisasi membentuk hubungan lintas negara dan berlalulintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan yang lain serta saling membutuhkan dan melengkapi. Pada satu sisi perkembangan telah memberi dampak positif dan kita dapat merasakan manfaatnya," ulas Eddy Natar.

Realitasnya, sebut Wagubri, globalisasi tidak hanya menawarkan dinamika dampak positif. Tidak dapat dinafikan berbagai permasalahan juga harus ditanggung terkait globalisasi tersebut. Yang dalam konteks ini dilihat sebagai tantangan.

"Berbagai nilai dengan identitas paham baik yang sudah lazim dikenal maupun yang mengambil bentuk baru, berseliweran menyertai tata pergaulan dan interaksi di tengah arus globalisasi. Setidaknya berbagai nilai dapat dilihat
masyarakat dengan hubungannya dengan dunia maya serta akses terhadap informasi yang difasilitasi secara luas inelalui internet," beber Wagubri.

Tantangan yang dihadapi, ungkap Eddy Natar, berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Akibatnya, timbul pola pikir, sikap, dan perilaku masyarakat yang kurang selaras dengan nilai-nilai kebersamaan

Disamping itu, Kehadiran media sosial di tengah kemajuan teknologi informasi seolah menjadi potret kecanggihan manusia modern, dalam menciptakan layanan inovatif yang bermanfaat bagi kelancaran relasi diantara individu manusia di berbagai belahan dunia. Pemanfaatan media sosial dalam konteks masa kini merupakan instrumen penting untuk mempermudah interaksi dan jaringan dalam berbagai aspek kehidupan.

"Manusia modern sekarang ini seolah tidak bisa lepas dari media sosial yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan baik kepentingan bisnis media aspirasi, kritik, maupun kepentingan politik demi memperoleh dukungan dari rakyat. Melalui media sosial manusia dengan mudah berkomunikasi dengan sejawatnya tanpa hambatan apa pun. Bisa dikatakan, bahwa saat ini umat manusia telah sampai pada penjajahan global (global colonizing), sebuah petualangan jagat alam raya maya yang melampaui realitas. Dari kemajuan inilah, muncul berbagai harapan, euforia dan optimisme dalam menyambut datangnya sebuah era baru (new age) yang tidak terbungkus oleh sekat-sekat geografis, ideologis dan batasan-batasan normatif-etis dalam menjelajahi dunia realitas," ulas Eddy Natar.

Dikatakannya, perkembangan media sosial telah memungkinkan manusia hidup dalam dunia yang disebut "desa global" (global village), sebuah dunia yang tak lebih besar dari layar kaca. Realitas virtual inilah, yang akan memberikan jaminan yang lebih dari sekadar realitas kosong (vacum reality), sehingga kebenaran dan kesalahan ditentukan oleh banyaknya kesenangan dan ketidaksenangan yang diakibatkannya.

"Pernasalahan yang masih menjadi beban kita sebagai bangsa yang beragam adalah radikalisme. Radikalisme disebabkan oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama secara dangkal dapat memicu mereka melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama," katanya.

Kekayaan Provinsi Riau berupa keragaman, menurut Wagubri, pada hakikatnya adalah keberkahan dari Tuhan yang luar biasa. Keberagaman menjadikan kehidupan di Provinsi
Riau menyimpan potensi luar biasa. Potensi keragaman adalah aset yang sangat ternilai harganya pada masa mendatang.

"Jika perbedan dan keberagaman itu tidak didasari dengan rasa saling menghargai dan memiliki, maka bisa menimbulkan terjadinya konflik karena rasa ingin menjadi yang terbaik atau lebih cenderung menonjolkan rasa kesukuan atau kelompok. Oleh karena itu, keragaman harus dikelola dengan bijak. Bila keragaman dapat dikelola dengan baik, maka ia akan menjadi kekuatan besar. Namun sebaliknya, bila kita salah dalam menjaga keragaman, maka semua justru akan menjadi ancaman dan bahaya. Sebagai masyarakat yang beragam sudah seharusnya kita tidak asing untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, di dalam keberagaman yang harus disikapi dengan penuh toleransi satu sama lain. Untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, para pendiri bangsa telah merumuskan suatu bentuk ideologi yang dapat dijadikan pedoman bangsa Indonesia, ideologi tersebut adalah Pancasila," paparnya.

Kemudian dalam rangka penyelenggaraan pembauran kebangsaan, sebut Wagubri, perlu sinergi antara pemerintah akademisi, dan masyarakat. Peran pemerintah daerah dalam hal ini telah diatur oleh Permendagri nomor 34 Tahun 2006, bahwa Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di provinsi menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh masyarakat, di fasilitasi dan dibina oleh pemerintah Provinsi. Permendagri ini juga mengatur tugas dan kewajiban Gubernur yang didelagasikan kepada Wakil Gubernur dalsm rangka fasilitasi dan pembinaan pembauran kebangsaan.

"Melalui permendagri nomor 34 Tahun 2006, pemerintah mengamanatkan Pembentukan Forum Pembuan Kebangsaan (FPK) yang dibentuk di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota.Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Pembentukan IPK dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah daerah serta memiliki hubungan yang bersifat konsultatif Pemerintah menyadari bahwa bangsa Indonesia yang multikultural dan terdiri atas berbagai suma dan etnis, dengan berbagai latar belakang budaya, adat istiadat dan agama, sangat berpengaruh terhadap persatuan dan kesatuan serta keberlangsungan kehidupan berbangsa dan negara. Pembauran Kebangsaan merupakan proses penting yang dapat meningkatkan kesadaran dan perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka pemantapan kelangsungan kehidupann berbangsa dan bernegara," papar Wagubri lagi.(syf)




 
Berita Lainnya :
  • Cooking dan Baking Demo Bersama Chef Pujo Sakti, DCC dan Delisari Edukasi Bundo KKSB dengan Produk Berkualitas
  • Pemprov Sumbar Sepakati Dua Solusi Atasi Kemacetan Padang Lua, Flyover dan Underpass Dibatalkan
  • Kenapa Jumlah Teman Makin Berkurang saat Dewasa? Ini Alasan Ilmiahnya
  • Mahyeldi Dorong Penguatan BUMDesma Jadi Penggerak Ekonomi Nagari di Sumbar
  • BNN Sumbar Apresiasi Pemko Payakumbuh dalam Perangi Narkoba
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Cooking dan Baking Demo Bersama Chef Pujo Sakti, DCC dan Delisari Edukasi Bundo KKSB dengan Produk Berkualitas
    02 Pemprov Sumbar Sepakati Dua Solusi Atasi Kemacetan Padang Lua, Flyover dan Underpass Dibatalkan
    03 Kenapa Jumlah Teman Makin Berkurang saat Dewasa? Ini Alasan Ilmiahnya
    04 Mahyeldi Dorong Penguatan BUMDesma Jadi Penggerak Ekonomi Nagari di Sumbar
    05 BNN Sumbar Apresiasi Pemko Payakumbuh dalam Perangi Narkoba
    06 Genjot Ekonomi Masyarakat, BRI Dukung Akad Massal KUR 800 Ribu Debitur
    07 BGTC 2025 Hadir di Politeknik Caltex Riau, Gen Z Belajar Cerdas Kelola Uang dan Karier Digital
    08 Gubernur Riau Luncurkan Mobil Topling, Inovasi Distribusi Pangan Murah ke Pelosok Desa
    09 Agung Nugroho: Pelebaran HR Soebrantas dan Pembukaan Simpang MTQ Kurangi Kemacetan Kota
    10 Prabowo Targetkan Program Magang Bergaji UMP Tembus 100 Ribu Peserta
    11 Pemprov Sumbar Anggarkan Rp4,7 Miliar untuk Pemeliharaan Masjid Raya Khatib Alminangkabawi
    12 Gencatan Senjata Gaza: Penemuan 55 Jenazah dari Reruntuhan
    13 Modus Video Call Sex, Pasangan Kekasih Raup Rp1,6 Miliar dari Korban
    14 Japanese Walking, Rahasia Orang Jepang Bakar Lemak Lebih Cepat dari Jogging!
    15 Wastra Riau Bangkit: Dari Tradisi Melayu ke Panggung Fashion Modern
    16 Pemangkasan TKD, Pelanggaran Terselubung terhadap UUD 1945
    17 Taufik Ikram Jamil: Daerah Istimewa Riau Adalah Hak dan Marwah Melayu
    18 Kumpulan Doa Mustajab Agar Urusan Lancar dan Rezeki Mengalir Deras
    19 Tak Perlu ke Kantor Imigrasi, Jemaah Umrah dan Haji Bisa Urus Paspor Secara Kolektif
    20 Gaji Tak Naik, Cicilan Membengkak: Nasib Kelas Menengah Kian Terhimpit
    21 Suzuki XBee 2025 Resmi Meluncur di Jepang: Tampilan Lebih Tajam, Mesin Baru Mild Hybrid
    22 BMKG Pekanbaru: Riau Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Cuaca Ekstrem Hari Ini
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © SITUS NEWS - terpercaya dan bersahabat