Situsnews.com,Jakarta-Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2020, mengajak peran serta masyarakat untuk melestarikan batik dari para perajin tradisional di Indonesia.
"Kendati batik telah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO sejak 11 tahun lalu, namun masih banyak perajin yang membutuhkan dukungan mulai dari produksi, pemasaran hingga inovasi," kata Arifin Purwakananta.
Menurutnya masa pandemi Covid-19 ini, menjadi masa yang sulit bagi para perajin tradisional yang menggantungkan hidup dengan karya batiknya, menghadapi kondisi tidak ada permintaan pasar. Demikian juga para pengusaha kecil yang sudah lebih dulu terpuruk karena modal yang habis untuk kebutuhan hidup.
"Para perajin batik tradisional membutuhkan dukungan nyata agar bangkit menghadapi pandemi Covid-19, dan kembali berkarya meneguhkan Indonesia sebagai pemilik warisan unggul dunia ini," ungkap Arifin.
Dalam tiga tahun terakhir, BAZNAS telah mengembangkan program pemberdayaan Rumah Batik dan Tenun Indonesia, memberikan dukungan mulai dari modal, keterampilan, pendampingan hingga pemasaran dan promosi kreatif bagi perajin.
Dukungan ini sebagai upaya mendorong para perajin batik untuk meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan mereka, batik adalah sebagai gaya busana di Indonesia.
Program pemberdayaan batik berada di dua lokasi yakni di Kampung Batik Cibuluh Bogor Utara, Jawa Barat dan Desa Sumurgung, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sementara untuk pemberdayaan mustahik perajin tenun, berada di Kecamatan Pulau Ende Nusa Tenggara Timur.
“Setiap harinya mereka melakukan produksi batik hingga pemasaran ke sejumlah daerah, baik secara kelompok ataupun perorangan. Menyambut Hari Batik Nasional tahun ini, BAZNAS kembali mengenalkan karya-karya para perajin penerima manfaat program Rumah Batik dan Tenun Indonesia,” tambahnya.
Seperti kegiatan di Kampung Batik Cibuluh bertajuk, “Gebyar Hari Batik Nasional Kampung Batik Cibuluh” memperingati Hari Batik Nasional 2020. Kegiatan dilakukan secara offline dengan menjalankan protokol kesehatan ketat, juga diselenggarakan secara online melalui kanal Youtube resmi BAZNAS TV. Acara diselenggarakan mulai dari pameran kain batik, hingga berbagai lomba kreatif.
Kampung Batik, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, merupakan integrasi program pemberdayaan oleh BAZNAS melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM), Pemerintah Kota Bogor, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat ini, sebanyak 30 penerima manfaat aktif yang menjadi perajin di Kampung Batik Cibuluh.
Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Randi Swandaru mengatakan, “Hari Batik Nasional 2020 ini, BAZNAS terus mendukung para perajin batik tradisional dalam mengembangkan usahanya. Selain meningkatan ekonomi pada mustahik dan masyarakat, juga melestarikan budaya Indonesia agar tetap terjaga".
Menurutnya dalam mendukung peningkatan pemberdayaan perajin batik, BAZNAS bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Pengrajin batik Kampung Batik Cibuluh, akan dibantu oleh Kemenko PMK terkait perluasan pasar dan pengembangan.
Karya perajin di Kampung Batik Cibuluh berciri khas motif batik Bogor dan memiliki potensi destinasi wisata unggulan di Kota Bogor. Hasil batik dari kampung wisata ini dibeli oleh pengunjung dan melayani pesanan yang berasal dari daerah luar khususnya Jabodetabek.
Sementara di Tuban, produksi batik memakai bahan ramah lingkungan memiliki nilai jual tinggi. Produk batik oleh kelompok ibu-ibu yang diberdayakan dengan jumlah 14 mustahik ini, telah dipamerkan di sejumlah ajang bergengsi.
Misalnya ajang Eco Fashion Week Indonesia tahun 2018, hingga Fashion Show on Train di tahun 2019. Kain Batik dari Rumah Batik BAZNAS di Tuban ini juga digunakan para model di ajang Puteri Kartini pada 2019, pungkasnya.
Editor : Priyatna
Komentar Anda :