Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari. Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi bersama seluruh instansi terkait.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan perpanjangan diperlukan karena proses pencarian korban dan pendataan kerusakan masih berlangsung di sejumlah wilayah.
“Masih ada korban hilang yang belum ditemukan, sementara pendataan kerusakan dan kerugian terus berjalan. Karena itu, masa tanggap darurat kita perpanjang agar penanganan lebih maksimal dan menyeluruh. Perpanjangan selama 14 hari, hingga 22 Desember mendatang,” kata Mahyeldi, Senin (8/12/2025) malam.
Berdasarkan rekapitulasi data sementara dari Dashboard Satu Data Bencana Sumbar per Senin (8/12) pukul 18.00 WIB, bencana tersebut berdampak pada 16 kabupaten/kota. Tercatat 24.049 warga mengungsi, 113 orang luka-luka, 95 orang hilang, dan 234 orang meninggal dunia.
Mahyeldi menjelaskan, dari total 16 daerah terdampak, terdapat tiga wilayah tanpa korban jiwa maupun luka, yakni Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Ia juga menyoroti situasi kritis di Kabupaten Agam yang mencatat jumlah korban terbanyak. Sebagian warga yang sebelumnya sudah kembali ke rumah kembali mengungsi akibat hujan intensitas sedang yang kembali turun.
“Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 orang meninggal dunia dan 55 orang hilang. Sejumlah warga di sana juga kembali mengungsi karena hujan intensitas sedang yang turun kembali,” jelasnya.
Mahyeldi menegaskan, seluruh jajaran Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses pemulihan.(hrc)
| Editor | : | |
| Kategori | : | Daerah |



01
02
03
04
05
