Minggu, 7 Desember 2025

Breaking News

  • ARRC 2025: Arbi Kunci Titel Asia, Andi Gilang Raih Podium ASB1000   ●   
  • Korban Banjir dan Longsor Sumatera Bertambah Jadi 914 Orang   ●   
  • Tiba di Malalak, Bantuan PSMTI Riau Langsung Didistribusikan ke Korban Bencana   ●   
  • PSMTI Riau Antarkan Langsung Bantuan ke Korban Bencana di Malalak Sumbar   ●   
  • Gempa M 5,3 Guncang Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami   ●   
Mengenal Filosofi Makan 'Hara Hachi Bu' Jepang: Makan Berhenti Sebelum Kenyang Total
Minggu 09 November 2025, 16:46 WIB
ilustrasi.

JAKARTA - Filosofi makan 'hara hachi bu' dari Jepang semakin dikenal sebagai pendekatan kesehatan yang menekankan moderasi serta kesadaran diri saat makan. Begini maknanya.

Prinsip yang berasal dari ajaran Konfusianisme ini mengajarkan seseorang untuk makan dan berhenti ketika tubuh sudah merasa kenyang sebanyak 80%. Secara sederhananya, orang-orang diwajibkan untuk berhenti makan sebelum tubuh mereka merasa kenyang total.

Praktik tersebut diterapkan oleh sebagian masyarakat Jepang yang memiliki angka harapan hidup tinggi, sehingga menarik perhatian publik dan peneliti yang ingin memahami kaitannya dengan gaya hidup sehat.

Dilansir dari Food NDTV (07/11/2025), walaupun sering disalahartikan sebagai metode penurunan berat badan, hara hachi bu tidak berfokus pada pembatasan makanan yang ketat, melainkan pada kemampuan seseorang mengenali rasa lapar dan kenyang ketika makan.

Penelitian mengenai praktik ini memang terbatas, tapi sejumlah temuan menunjukkan hara hachi bu dapat menurunkan asupan kalori harian, mengurangi risiko kenaikan berat badan jangka panjang, serta berkaitan dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah.

Studi lain juga menunjukkan praktik ini mendorong pola makan yang lebih sehat, seperti meningkatnya konsumsi sayuran dan berkurangnya konsumsi biji-bijian tertentu pada sebagian peserta.

Filosofi ini memiliki kesamaan dengan konsep 'mindful eating' dan 'intuitive eating', dua pendekatan makan berbasis kesadaran yang menekankan perhatian pada sinyal tubuh. Riset menyebutkan kedua pendekatan tersebut dapat menurunkan kecenderungan makan emosional serta meningkatkan kualitas pola makan secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, pola makan yang dibangun atas kesadaran dinilai lebih mudah dipertahankan, daripada metode diet ketat yang sering berujung pada kenaikan berat badan kembali.

Konsep hara hachi bu menjadi relevan dalam kehidupan modern karena banyak orang makan sambil menggunakan perangkat digital seperti ponsel, laptop, tablet atau sambil nonton televisi. Bukti menunjukkan sekitar 70% orang dewasa dan anak-anak melakukan hal tersebut ketika makan, dan kebiasaan ini berkaitan dengan meningkatnya asupan kalori serta perilaku makan tidak teratur.

Beberapa ahli gizi menilai banyak orang kini kehilangan hubungan dengan makanan karena kurang benar-benar menikmati proses makan.

Meskipun demikian, praktik ini tidak cocok bagi semua orang, terutama atlet, anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu yang memiliki kebutuhan nutrisi khusus.

Pada akhirnya hara hachi bu menawarkan prinsip yang lebih luas daripada sekedar berhenti makan sebelum kenyang. Salah satunya agar orang-orang mengapresiasi makanan, menghormati tubuh, dan menghindari makan berlebihan sebagai bagian dari kehidupan yang lebih seimbang.(dtc)




Editor :
Kategori : Gaya Hidup
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Selasa 28 Oktober 2025
Cak Imin Singgung Ritel Raksasa Pembunuh UMKM: Namanya Indomaret-Alfamart

Selasa 28 Oktober 2025
Gencarkan Razia, Satpol PP Riau Tindak ASN Indisipliner

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top