Mau Sehat, Tenang, dan Panjang Umur? Mulai dari Jalan Kaki
Selasa, 20-05-2025 - 05:52:20 WIB
 |
ilustrasi jalan kaki. |
JAKARTA – Di tengah padatnya rutinitas harian, aktivitas sederhana seperti berjalan kaki kerap terlupakan. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki dalam durasi 5 hingga 60 menit setiap hari dapat memberikan dampak signifikan bagi kesehatan fisik maupun mental.
Dari menurunkan kadar gula darah hingga memperbaiki suasana hati, manfaat jalan kaki sangat beragam tergantung pada durasi dan konsistensi pelaksanaannya. Berikut ulasan manfaat jalan kaki berdasarkan durasinya:
1. 5 Menit: Jaga Gula Darah dan Cegah Kenaikan Berat Badan
Berjalan kaki selama lima menit, terutama setelah makan, terbukti membantu menstabilkan kadar gula darah. Sebuah studi yang dimuat dalam Sports Medicine menyebutkan bahwa jalan kaki singkat bisa memperlambat lonjakan gula dan menurunkan kebutuhan insulin.
Dokter spesialis olahraga, dr. Rebecca Robinson menjelaskan, jika tubuh tidak bergerak setelah makan, glukosa berlebih dapat disimpan sebagai lemak, terutama di perut, yang memicu inflamasi dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, jalan kaki juga mencegah rasa lapar palsu akibat lonjakan gula, yang dapat memicu konsumsi kalori berlebih dan penambahan berat badan.
2. 10 Menit: Turunkan Tekanan Darah dan Perbaiki Mood
Tak perlu lama, berjalan kaki selama 10 menit sudah mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan. Penelitian dari The Journal of Human Hypertension membuktikan bahwa tiga sesi jalan kaki masing-masing 10 menit dapat menurunkan tekanan darah sistolik secara nyata.
Dari sisi psikologis, berjalan kaki juga berdampak pada suasana hati. Studi dalam Psychology of Sport and Exercise menunjukkan bahwa jalan kaki 10 menit dapat meningkatkan perasaan bahagia dan semangat untuk tetap aktif.
3. 30 Menit: Cegah Depresi dan Perkuat Tulang
Jika memiliki lebih banyak waktu, berjalan kaki selama 30 menit setiap hari memberikan manfaat jangka panjang. Penelitian dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise menyebutkan bahwa penderita depresi yang berjalan kaki mengalami peningkatan energi dan kesejahteraan emosional.
Jalan kaki juga bermanfaat untuk kesehatan tulang. Studi dalam PLOS ONE tahun 2022 menyarankan bahwa berjalan cepat selama 30 menit sebanyak tiga kali seminggu dapat mencegah pengeroposan tulang, terutama pada perempuan pramenopause.
4. 40 Menit: Tajamkan Memori dan Lindungi Jantung
Berjalan kaki selama 40 menit tiga kali seminggu terbukti memperkuat fungsi kognitif dan daya ingat, terutama pada lansia. Studi dari Colorado State University menemukan peningkatan konektivitas otak dan performa memori peserta setelah enam bulan rutin berjalan kaki.
Tak hanya otak, jantung pun diuntungkan. Menurut Journal of the American College of Cardiology, wanita pascamenopause yang rutin berjalan 40 menit memiliki risiko lebih rendah terkena gagal jantung.
5. 60 Menit: Tidur Lebih Nyenyak, Risiko Depresi Turun
Durasi satu jam berjalan kaki setiap hari memberikan manfaat maksimal. Studi dalam jurnal Sleep menemukan bahwa wanita pascamenopause yang rutin berjalan kaki selama satu jam tidur lebih nyenyak dan merasa lebih segar saat bangun.
Manfaat mental lainnya adalah penurunan risiko depresi hingga 26%, sebagaimana dikutip dalam JAMA Psychiatry. Peneliti dari Harvard Health menyebut bahwa aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki memberikan efek kumulatif bagi kesehatan mental.
Jika dilakukan di alam terbuka, manfaatnya makin besar. Studi dari Molecular Psychiatry mencatat bahwa berjalan kaki di lingkungan alami selama 60 menit menurunkan aktivitas otak yang berkaitan dengan stres secara signifikan.
Tak Perlu Lama, Asal Konsisten
Berapa pun durasi yang bisa dilakukan, berjalan kaki tetap memberikan manfaat nyata. Aktivitas ini tak memerlukan alat, biaya, atau keanggotaan gym—cukup langkah kecil setiap hari untuk perubahan besar pada kesehatan tubuh dan pikiran. (detik)
Komentar Anda :