Nilai Mutlak Menjadi Pegangan Dalam Berpolitik
Pergerakan Rakyat Harus Dituntaskan
Rabu, 18-01-2023 - 14:20:58 WIB
 |
Fauzi Kadir. Ketua DPW Partai Ummat Riau dan Aktivis Jogja era 80an |
Fauzi Kadir
Ketua DPW Partai Ummat Riau dan Aktivis Mahasiswa Era 1980
Kehidupan kebangsaan kita sampai hari ini, membutuhkan sebuah perjuangan yang lebih masif. Pergerakan oligarki dengan tengkulak sebagai kaki tangan mereka, makin hari makin meraja lela. Akibatnya penghisapan dari oligarki sebagai pemilik modal, menjadi sebuah momok yang bila tidak diselesaikan dapat membuat rakyat terus terbenam dalam lumpur kemiskinan.
Sebagai sebuah bangsa yang merdeka, cita-cita para pendiri bangsa dan seluruh rakyat kala itu adalah kemakmuran, keadilan dan kesetaraan. Namun sistem pengelolaan negara yang lebih berpihak pada neokapitalis dan neoliberakis menjadikan rakyat tak berdaya dalam memperjuangkan hak mereka. Harusnya bila cita-cita yang dilakukan pendiri bangsa itu diperjuangkan, pemerintah meletakkan nilai ( value ) sebagai tonggak dalam mengambil sebuah keputusan.
Manusia pada dasarnya memiliki imagined comunities. Dimana setiap orang mendambakan subuah kehidupan kolektif yang aman dan semua dapat berusaha untuk memenuhi segala aspek kehidupannya dengan baik. Namun ternyata imagined comunities tersebut hanya dimiliki sekelompok orang dan oligarki. Lalu apa yang didapat rakyat? Cuma remah-remah yang membuat rakyat tak bisa mencapai harapannya. Ambil saja contoh, kehidupan para kuli, tukang ojek dari waktu ke waktu begitu-begitu saja.
Sebagai seorang aktivis muda di jogjakarta tahun 80an, saya masih banyak bertemu dengan para pendiri bangsa seperti AR Baswedan. Saya sering berdiskusi dengan beliau. Banyak harapan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan.
Mengapa misalnya koperasi tak mampu menjadi sokoguru bagi rakyat. Sebab koperasi ternyata banyak yang juga dijalankan kski tangan oligarki, baik besar atau oligarki di daerah. Sehingga apa yang diperjuangkan N Hatta agar koperasi itu menjadi lembaga perekonomian bagi rakyat tidak tercapai.
Dari hal-hal seperti itulah, sudah saatnya m, rakyat sadar dan merubah. Tugas partai politik harusnya menjadi agen dalam merubah semua kehidupan. Namun ternyata partai banyak yang menjadi naungan oligarki yang pada akhirnya penguasa yang didapat adalah penguasa yang mengabdi pada oligarki tersebut.
Mengapa tidak dibentuk koperasi syariah misalnya yang bisa memutus mata rantai tengkulak. Rakyat harus paham kondisi ini, dan itulah yang saya perjuangkan bersama kawan-kawan. Memutus segala mata rantai oligarki. Perjuangan itu memang berat dan dibutuhkan keberanian untuk mewujudkannya. Struktur nilai yang menjadi pijakan dalam kehidupan bersama harus ada. Struktur nilai yang menjadi konsensus bersama demi keadilan. Bila tidak pengkhianatan pada bangsa ini akan terus terjadi.
Komentar Anda :