Minggu, 7 Desember 2025

Breaking News

  • ARRC 2025: Arbi Kunci Titel Asia, Andi Gilang Raih Podium ASB1000   ●   
  • Korban Banjir dan Longsor Sumatera Bertambah Jadi 914 Orang   ●   
  • Tiba di Malalak, Bantuan PSMTI Riau Langsung Didistribusikan ke Korban Bencana   ●   
  • PSMTI Riau Antarkan Langsung Bantuan ke Korban Bencana di Malalak Sumbar   ●   
  • Gempa M 5,3 Guncang Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami   ●   
Nilai Mutlak Menjadi Pegangan Dalam Berpolitik
Pergerakan Rakyat Harus Dituntaskan
Rabu 18 Januari 2023, 14:20 WIB
Fauzi Kadir. Ketua DPW Partai Ummat Riau dan Aktivis Jogja era 80an

Fauzi Kadir

Ketua DPW Partai Ummat Riau dan Aktivis Mahasiswa Era 1980

Kehidupan kebangsaan kita sampai hari ini, membutuhkan sebuah perjuangan yang lebih masif. Pergerakan oligarki dengan tengkulak sebagai kaki tangan mereka, makin hari makin meraja lela. Akibatnya penghisapan dari oligarki sebagai pemilik modal, menjadi sebuah momok yang bila tidak diselesaikan dapat membuat rakyat terus terbenam dalam lumpur kemiskinan.

Sebagai sebuah bangsa yang merdeka, cita-cita para pendiri bangsa dan seluruh rakyat kala itu adalah kemakmuran, keadilan dan kesetaraan. Namun sistem pengelolaan negara yang lebih berpihak pada neokapitalis dan neoliberakis menjadikan rakyat tak berdaya dalam memperjuangkan hak mereka. Harusnya bila cita-cita yang dilakukan pendiri bangsa itu diperjuangkan, pemerintah meletakkan nilai ( value ) sebagai tonggak dalam mengambil sebuah keputusan.

Manusia pada dasarnya memiliki imagined comunities. Dimana setiap orang mendambakan subuah kehidupan kolektif yang aman dan semua dapat berusaha untuk memenuhi segala aspek kehidupannya dengan baik. Namun ternyata imagined comunities tersebut hanya dimiliki sekelompok orang dan oligarki. Lalu apa yang didapat rakyat? Cuma remah-remah yang membuat rakyat tak bisa mencapai harapannya. Ambil saja contoh, kehidupan para kuli, tukang ojek dari waktu ke waktu begitu-begitu saja.

Sebagai seorang aktivis muda di jogjakarta tahun 80an, saya masih banyak bertemu dengan para pendiri bangsa seperti AR Baswedan. Saya sering berdiskusi dengan beliau. Banyak harapan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan.

Mengapa misalnya koperasi tak mampu menjadi sokoguru bagi rakyat. Sebab koperasi ternyata banyak yang juga dijalankan kski tangan oligarki, baik besar atau oligarki di daerah. Sehingga apa yang diperjuangkan N Hatta agar koperasi itu menjadi lembaga perekonomian bagi rakyat tidak tercapai.

Dari hal-hal seperti itulah, sudah saatnya m, rakyat sadar dan merubah. Tugas partai politik harusnya menjadi agen dalam merubah semua kehidupan. Namun ternyata partai banyak yang menjadi naungan oligarki yang pada akhirnya penguasa yang didapat adalah penguasa yang mengabdi pada oligarki tersebut.

Mengapa tidak dibentuk koperasi syariah misalnya yang bisa memutus mata rantai tengkulak. Rakyat harus paham kondisi ini, dan itulah yang saya perjuangkan bersama kawan-kawan. Memutus segala mata rantai oligarki. Perjuangan itu memang berat dan dibutuhkan keberanian untuk mewujudkannya. Struktur nilai yang menjadi pijakan dalam kehidupan bersama harus ada. Struktur nilai yang menjadi konsensus bersama demi keadilan. Bila tidak pengkhianatan pada bangsa ini akan terus terjadi.




Editor : Linoviota
Kategori : Opini
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Selasa 28 Oktober 2025
Cak Imin Singgung Ritel Raksasa Pembunuh UMKM: Namanya Indomaret-Alfamart

Selasa 28 Oktober 2025
Gencarkan Razia, Satpol PP Riau Tindak ASN Indisipliner

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top