Pemilu 2024
Warga Mulai Melihat Rekam Jejak Balon Legislatif
Rabu, 21-12-2022 - 18:23:27 WIB
|
Media Online dan sosial sebagai sarana sosialisasi bakal calon dalam pemilu 2024 mendatang |
Batulicin-Pesta demokrasi Pemilu 2024 semakin dekat. Tahapan pemilu pun sudah mulai berjalan. Berdasarkan siaran pers Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, akan ada 17 partai politik yang akan mengikuti Pemilu 2024. Jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 18 bila gugatan partai ummat ke Bawaslu diterima dan memenuhi syarat untuk ikut serta dalam pemilu mendatang.
Bagi warga di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, pemilu kali ini merupakan ajang yang sangat menentukan. Sebab ini merupakan pertarungan antara wajah baru yang diharapkan mampu membuat perubahan melawan wajah lama yang sebagian tidak membuat perubahan berarti.
Hal itu dikemukakan oleh pemerhati sosial politik sekaligus tokoh PA GMNI, Mitsu Pardede. "Sekarang ini parpol sudah mulai membuka pendaftaran bagi caleg baik di kabupaten kota, propinsi dan pusat. Banyak wajah baru dan ada juga wajah lama"kata Mitsu.
Dilanjutkannya, warga sudah mulai membuka dan mengamati rekan jejak masing-masing calon. Banyak sekali calon yang saat ini masih duduk di legislatif yang berjuang bagi masyarakat. Namun ada juga anggota legislatif yang kurang berbuat. Bagi yang kurang berbuat, tentu menjadi peluang bagi calon baru untuk bersaing dengan mereka.
Selain itu, warga juga berinisiatif mendiskusikan bakal calon yang layak mereka pilih kelak. Grup-grup media sosial seperti WA dan Facebook menjadi sarana diskusi mereka.
Seperti warga Kabupaten Kotabaru dan Tanah bumbu yang memiliki grup Gerakan Cerdas Memilih Anggota Legislatif. Sekarang grup-grup tersebut berkembang tidak hanya khusus anggota legislatif, namun juga siapa yang diusung untuk pilkada nanti."Dengan adanya grup media sosial, selain diskusi masyarakat tentang calon pemimpin mereka, juga dapat mengurangi money politik. Sebab yang dibahas adalah gagasan calon. Tambah Mitsu.
Sedangkan praktisi IT, M. Maulana mengatakan. Semakin masifnya teknologi komunikasi yang tanpa batas di masyarakat, akan membuat masyarakat dapat secara tepat menentukan pilihan. Sehingga calon-calon pemimpin mau tak mau harus memanfaatkan platform media sosial, media online untuk membantu penyampsian program dan gagasan mereka. "Yang diadu benar-,benar program. Bukan berapa banyak calon memiliki uang. Ada pelanggaran sedikit warga bisa tau dan mengadukan pada Bawaslu dan lainnya". ujar Maulana.
Dengan berubahnya gaya hidup akibat teknologi dan globalisasi, maka hubungan pemilih dan calon yang akan dipilih semakin erat dan dekat untuk berkomunikasi. Bila calon bisa memanfaatkan media online dan sosial maka semakin mudah bagi mereka untuk menggait pemilih sebanyak.mungkin.
(liv )
Komentar Anda :