PEKANBARU - Polisi masih mendalami bukti-bukti terkait penemuan mayat wanita di parkiran DPRD Riau. Hasil autopsi Rumah sakit Bhayangkara Polda Riau, wanita yang berinisial FY dan seorang PNS di Pemprov RIau itu meninggal karena asfiksia atau mati lemas.

Dikutip dari antarariau.com, polisi sudah memeriksa teman dekat yang diduga kekasih korban dan saksi-saksi lainnya. Kapolresta Pekanbaru Kombes Polisi Pria Budi mengatakan di leher korban ditemukan luka bekas jeratan akibat selendang yang diikatkan pada pegangan tangan dalam mobil di bangku penumpang.

"Ada bekas jeratan di leher. Kuat kemungkinan korban mati karena bunuh diri. Namun kami belum mengambil keputusan akhir," sebut Kombes Pria.

Selain itu pihaknya sudah periksa 16 orang saksi di lingkup kantor DPRD Riau. Masih akan periksa empat orang lainnya. Juga menganalisa kamera pengawas atau cctv di sekitar lokasi.

"Saat ini kami masih mendalami keterangan saksi dan alat bukti yang ada, serta mengambil keterangan pihak forensik Polda yang mengotopsi. Semoga dalam waktu dekat bisa kami simpulkan," sebut Kombes Pria.

Selain itu F yang diduga terlibat hubungan asmara dengan Fitria turut diperiksa sebagai saksi. Untuk sementara ini tak ada orang yang dicurigai sebab, dari rekaman kamera pengawas tak ada indikasi pergerakan orang mencurigakan menuju mobil yang menjadi lokasi kejadian.

"F telah kami periksa sebagai saksi. Kami telah menyesuaikan alibinya dan yang tak dilakukan penahanan padanya. Dari dalam mobil juga tak ditemukan racun atau indikasi lain," tutupnya.

Seperti ramai diberitakan sebelumnya seorang warga Pekanbaru ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di mobil warna silver dengan Nopol 1389 VX. Mobil tersebut terparkir di basement kantor DPRD Riau pada Sabtu (10/9/2022).

Ketika ditemukan FY yang mengenakan jilbab cokelat sudah tak bernyawa dalam keadaan tergantung di sebuah kain yang dikait ke pegangan tangan bagian dalam mobil. Bahkan dari hidung korban juga terlihat mengeluarkan darah. (*)