Jakarta-Presenter Jhody, kini tampil lebih agamis. Kesibukan ngemsi dalam berbagai acara dan kejeliannya melihat belum kondusifnya tempat sholat dalam berbagai event, melahirkan ide segar. Jhody bekerja sama dengan Bikers Subuhan, membuat mushola yang sifatnya dadakan mengenakan tenda besar dalam event tertentu.
Kapan lagi berbuat baik? itulah kalimat yang menginspirasinya untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Jhody untuk kali keduanya bersama Bikers Subuhan, Rain, Al Muhajirin, Kampung Qur’an, Ahoy Geboy, Madanitv.net, Bukalapak dan Parjo Jakarta, membuat Musholla Parjo (Pasar Jongkok Otomotif).
"Ini kali keduanya kami membuat musholla. Musholla kita buat hanya di event tertentu saja. Tujuan kami membuat Musholla ini, memberikan kemudahan bagi peserta pameran, para pengunjung, komunitas motor, tidak lagi beribadah di tempat bothnya. Sehingga ibadahnya tidak terburu-buru dan bisa nyaman," jelas Jhody beberapa waktu lalu di Museum Purna Bhakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Acara yang dilakukan selama dua hari, mulai 6-7 Juli 2019 di Museum Purna Bhakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta itu, juga diisi dengan kajian Islam dan dihadiri berbagai komunitas motor muslim dari berbagai daerah mulai dari Jakarta, Bandung, Lampung, Tegal, Palembang, Kerawang, Cikarang, Tasikmalaya, Bali dan sebagainya.
Jhody menceritakan, bahwa Musholla Parjo ini bukan sebuah basecamp anak motor, namun sebuah gerakan yang dipelopori oleh komunitas motor untuk menciptakan bagaimana orang bisa beribadah dengan nyaman. Tempat ibadah yang dimaksud lanjut Jhody adalah tempat ibadah yang layak mulai dari kebersihannya dan lainnya.
"Anak motor yang datang ada yang hanya pakai celana pendek aja, namanya juga anak motor. Jadi kita di musholla juga sediakan sarungnya,” ungkap pendiri 'Ahoy Geboy' bersama Edwin ini.
Urai Jhody, dirinya dan Bikers Subuhan saat berada di musholla, dikejutkan dengan kedatangan mantan Wakapolri, Komjen Nanan Soekarna yang hendak melaksanakan sholat. Dan saat itu, kajian Islam sedang dilakukan di musholla.
"Alhamdululillah, pak Nanan ikut kajian dan sholat dzuhur berjamaah. Saya mengenal pak Nanan sudah lama sekali dan beliau orang yang konsen sama ibadah. Ia pun respect dengan acara yang kita gelar dan juga pengin masjidnya didatangi oleh kita – kita untuk kajian juga,”kata Jhody.
Sementara salah satu bikers, Jacklyn dari Polda Metro Jaya mengatakan, bergabungnya Dia dengan komunitas 'Bikers Subuhan' sebagai langkah untuk memberikan edukasi kepada anak –anak motor bahwa club motor bukanlah geng motor seperti yang dikatakan banyak orang, negatif.
“Selama ini banyak diidentikkan anak bikers itu bikin ngaco, begal-lah atau segala macamnya. Nah itu lain, jangan disamakan club motor dengan geng motor.Geng motor identik dengan tindak kriminal," papar Jacklyn.
Dengan gerakan seperti yang dilakukan oleh club bikers Subuhan, Jacklyn mengatakan sangat positif dan dirinya sangat mensuport. “Dengan adanya seperti ini kan enak , kita bisa sholat berjamaah, bisa kumpul dan bisa ngobrol atau pun sharing,” tutup lelaki berambut gondrong berwarna kuning ini.
Komentar Anda :